Sponsors Link

Anak Pilek Tidur Ngorok: Penyebab, dan Pengobatan yang Tepat

Sponsors Link

Tahukah Bunda apa yang terjadi pada anak kita ketika tidur mereka sedang tidak nyaman hingga mengorok? Terutama saat anak sedang mengalami pilek. Pilek tentu saja bisa terjadi pada siapa saja terutama pada anak-anak saat mengalami pergantian musim atau terserang kuman atau bakteri penyebab pilek berkepanjangan pada anak. Namun pilek juga mampu membuat anak kita merasa tidak nyaman. Berikut beberapa hal penting tentang anak pilek tidur ngorok yang membuat Bunda khawatir.

Penyebab anak tidur ngorok saat pilek

Bunda tentu saja harus tahu mengapa anak pilek tidur ngorok yang membuatnya tidak nyaman. Ini agar kita dapat mengetahui pengobatan apa yang tepat untuk mengatasinya. Berikut beberapa penyebab anak tidur ngorok saat pilek.

  • Saluran pernapasan yang hidung tersumbat saat tidur karena lendir atau cairan dari pilek menyumbat saluran pernapasan.
  • Pembesaran Amandel – penyakit ini terjadi karena adanya peredangan di belakang rongga mulut atau ditandai dengan adanya gumpalan.
  • Adenoid – penyakit ini disebabkan karena infeksi dan alergi pada bagian belakang rongga penyebab hidung sakit saat flu. Ini biasanya terjadi ketika adanya pembengkakan selaput lendir hidung yang menyebabkan anak ngorok saat tidur.
  • Obesitas – ini terjadi ketika penggumpalan lemak yang berlebihan di daerah leher sehingga menekan saluran pernapasan.
  • Selain itu, pilek juga dapat menyebabkan pembengkakan pada cara mengobati radang tenggorokan dengan jeruk nipis yang membuat anak ngorok saat tidur.
  • Kelainan septum keluar cairan kuning dari hidung sebelah kanan, yang membuat anak kesulitan untuk bernapas dengan leluasa bahkan ketika tidur.

Bahaya yang terjadi bila dibiarkan

Ketika bunda menganggap remeh anak pilek tidur ngorok, anak mungkin saja mengalami beberapa hal berbahaya hanya karena tidak ditangani sesegera mungkin atau ditangani dengan cara yang tidak tepat. Berikut beberapa hal berbahaya yang mungkin saja terjadi pada anak. Seperti mengalami sleep apnea atau gangguan tidur yang mampu melumpuhkan otot-otot pernapasan dalam jangka panjang juga mengganggu pertumbuhan fisik dan psikis si anak. Ini ditandai saat anak mendengkur dengan keras hingga seisi rumah dapat mendengar, di sini anak akan mengalami gangguan pernapasan karena pembesaran amandel atau kelenjar gondok pada saat tidur.

Selain itu, kondisi ini juga akan memicu otak untuk mengambil alih kendali pernapasan yang disertai dengan suara dengkuran. Namun bila anak Bunda mengalami sleep apnea sentral, akan sangat berbahaya. Karena sleep apnea sentral merupakan kegagalan otak secara temporer untuk member perintah pada otot yang mengontrol pernapasan. Kondisi ini akan membuat anak Bunda mengalami masalah konsenstrasi saat di sekolah atau menjadi hiperaktif. Saat anak mengalami sleep apnea, anak akan mengalami rasa kantuk yang berlebih di siang hari. Juga anak akan mengalami penurunan pada perkembangan memori, kemampuan belajar hingga Iq serta perkembangan kognitif pada anak. Sleep apnea bahkan bisa saja berujung pada kematian karena anak kesulitan bernapas. Karena anak-anak cenderung tidak mengorok. Sleep apnea juga dapat menyebabkan kandungan oksigen ke otak menjadi rendah. Namun, bila disembuhkan dengan cara yang tepat, hal ini akan pulih secara drastis.

Pengobatan yang tepat

Untuk menghindari adanya efek samping yang berbahaya, segeralah periksakan ke dokter bila anak Bunda tiba-tiba saja mengorok saat pilek tanpa henti. Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan untuk dikonsumsi anak yang bekerja untuk meredakan penyebab anak pilek tidur ngorok.

Selain itu, Bunda juga dapat menggunakan CPAP ( Continous Positive Airway Pressure ) yang bekerja untuk menyalurkan udara  ke saluran pernapasan bagian atas dengan menggunakan masker hidung supaya jalan napas selalu terbuka dan tidak tersumbat.

Bunda juga akan disarankan untuk melakukan pembedahan apabila penyakit yang diderita sang anak perlu disembuhkan dengan cara operasi. Tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis THT. Adapun beberapa cara pengobatan dengan mudah yang dapat mengurangi anak mengorok saat tidur:

  1. Menurunkan berat badan saat anak mengalami obesitas – ini berguna untuk menghilangkan lemak yang menyumbat saluran pernapasan dan mengurangi kesempatan anak mengorok saat tidur.
  2. Menangani langsung gangguan pada hidung – dengan memberikan obat pilek dan mengurangi pembengkakan pada hidung sehingga anak akan tidur dengan nyaman.
  3. Tidur menyamping – posisi ini akan mengurangi ngorok pada anak ketika tidur dan membuat pernapasan lebih leluasa. Karena saat tidur terlentang akan membuat jaringan lunak dan lidah menyumbat saluran pernapasan.
  4. Menjauhkan anak dari asap rokok – karena asap rokok hanya akan menghambat dan memperparah pernapasan anak.
  5. Menambah kuantitas pemberian ASI – ini berlaku pada anak usia dibawah 2 tahun, yang membantu mengurangi kuantitas mengorok dan membersihakn saluran pernapasan anak.
  6. Bila anak mengalami sleep apnea, dokter biasanya akan menyarankan pembedahan pada bagian uvula. Yaitu tonjolan yang menggantung pada langit-langit lunak di atao mulut. Hal ini juga dapat mengurangi terjadinya tonsillitis kronis.

Selain dari yang diatas, Bunda juga dapat menghindarkan si kecil dari ruangan ber-AC, memberikan paracetamol, obat demam untuk mengurangi demam yang terjadi saat anak terkena pilek, dan memberikan anak air putih yang cukup. Bunda juga sebaiknya memperhatikan suhu ruangan anak agar lebih lembab sehingga anak akan tidur dengan nyaman.

Dengan demikian, apabila anak pilek tidur ngorok, Bunda sebaiknya segeralah periksakan ke dokter untuk mencegah terjadinya hal berbahaya pada buah hati. Tetap perhatikan kondisi tubuh anak, asupan makanan serta lingkungan yang dapat membuat anak lebuh mudah terserang kuman dan bakteri. Semoga artikel ini bermanfaat.

, , , ,