Sponsors Link

9 Macam Antibiotik Untuk Flu dan Radang Tenggorokan Langsung Manjur

Sponsors Link

Hampir setiap orang pasti sudah pernah merasakan radang di tenggorokan. Radang tenggorokan adalah suatu kondisi dimana dinding tenggorokan menebal dan bengkak, berwarna merah, berbintik putih dan terasa sakit jika menelan. Radang tenggorokan yang bernama latin Faringitis atau Pharyngitis bisa disebabkan oleh virus atau kuman yang masuk ke dalam tubuh saat daya tahan tubuh sedang lemah. Adanya radang tenggorokan seringkali merupakan gejala awal dari penyakit flu. Pada umumnya faringitis bersifat ringan, namun ada juga yang bersifat berat sehingga tidak dapat diremehkan.

Radang tenggorokan selain disertai flu kadang juga disertai demam dan batuk. Dalam kondisi kronis, sudah tidak lagi disertai rasa nyeri menelan namun hanya terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan. Kebanyakan penyebab radang tenggorokan adalah infeksi  virus sebanyak 80 persen dan sekitar 10-20 persen infeksi bakteri. Radang tenggorokan  yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya atau dengan pemberian obat anti viral yang akan menghalangi cara penularan influenza, dan juga akan menghilangkan virus yang menyebabkan flu, sedangkan radang tenggorokan yang disebabkan bakteri harus diobati dengan antibiotik.

Radang Tenggorokan Karena Infeksi Bakteri

Bakteri penyebab radang tenggorokan adalah bakteri streptokokkus. Kondisi ini memerlukan pengobatan dokter karena jika tidak mendapat pengobatan yang sesuai maka penyakit ini bisa bertambah parah. Kuman dapat menyerang area katup jantung dan menyebabkan demam Rhematik. Gejala umum pada radang tenggorokan karena infeksi bakteri yaitu:

  • Ada pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher dan pembengkakan tonsil
  • Terdapat bercak putih di amandel
  • Bagian belakang tenggorokan yang berwarna merah cerah
  • Demam yang lebih tinggi dari 38 derajat celcius dan sering menggigil
  • Terasa sakit dan kesulitan jika menelan.
  • Ada ruam di kulit
  • Batuk dan kelelahan

Selain melalui gejala – gejala yang timbul, pemeriksaan untuk menentukan penyebab radang tenggorokan harus dilakukan dengan seksama. Misalnya pada tenggorokan dan kelenjar getah bening di leher. Lalu melakukan tes usap tenggorokan untuk memastikan infeksi bakteri. Tes usap tenggorokan dilakukan jika pasien belum mengonsumsi antibiotik, namun ada beberapa orang yang alergi penisilin sehingga harus diberi alternatif antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan lain.

Pemberian Antibiotik untuk Infeksi Bakteri

Antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan bekerja dengan menghambat penyebaran bakteri dan juga menghambat infeksi yang menyebabkan radang pada tenggorokan. Pemberian antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan juga bertujuan untuk meredakan gejala radang tenggorokan, mencegah penyebaran bakteri ke bagian tubuh lain, dan juga mencegah komplikasi yang dapat ditimbulkan radang tenggorokan seperti sinusitis, radang amandel, demam rematik, pneumonia dan bronkitis. Dokter akan memberikan resep antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan dengan menyesuaikan pola penyebaran kuman yang menyebabkan radang tenggorokan.

Golongan Antibiotik Secara Umum

Batuk sesak napas dan batuk disertai darah dari telinga merupakan gejala yang perlu diwaspadai sebagai adanya infeksi atau sebagai gejala penyakit yang lebih berat. Secara umum, beberapa golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati radang tenggorokan karena infeksi bakteri yaitu:

1. Betalaktam

Ini merupakan jenis antibiotik yang paling  umum digunakan untuk mengobati radang tenggorokan. Obat yang termasuk golongan ini adalah penisilin, amoksisilin dan ampisilin. Periode penggunaan obat ini selama dua minggu akan menunjukkan hasil yang baik dalam memusnahkan infeksi yang disebabkan bakteri streptokokkus. Namun antibiotik jenis ini juga memiliki kekurangan, yaitu adanya resistensi bakteri pada sebagian orang sehingga pengobatan dengan obat golongan ini tidak akan efektif. Maka akan diperlukan alternatif obat – obatan lainnya yang bisa digunakan untuk mengobatinya.

2. Cefalosporin

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa pemakaian antibiotik golongan cefalosporin dapat bekerja lebih efektif daripada antibiotik golongan betalaktam. Jenis obat yang paling populer diresepkan dokter adalah cephalexin dan cefadroxil. Kekurangannya, banyak orang yang alergi pada obat golongan betalaktam juga akan mengalami alergi pada golongan cefalosporin sehingga memerlukan alternatif jenis obat lain. Ketahuilah apa saja perbedaan selesma dan flu, obat batuk berdahak untuk ibu hamil yang aman, dan pengobatan flu singapura.

3. Makrolida

Obat yang termasuk golongan ini adalah eritromisin, klaritromisin dan azithromicin. Manfaat yang lebih efektif bisa ditemukan pada azithromicin yang hanya perlu digunakan selama empat atau lima hari berturut – turut dan bukannya harus dikonsumsi selama dua minggu seperti jenis obat yang lain. Kelemahan jenis ini adalah efeknya yang lumayan merugikan lambung, namun efek ini dianggap kurang penting dibandingkan manfaatnya untuk membasmi bakteri steptrokokkus.

Antibiotik Khusus Untuk Flu dan Radang Tenggorokan

Secara khusus, antibiotik terbagi menjadi beberapa macam sesuai dengan tipe bakteri yang menyebabkan penyakit dan jenis – jenis batuk yang disebabkan bakteri, misalnya antibiotik untuk batuk berdahak dan juga antibiotik untuk batuk rejan. Lebih khususnya, jenis antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan yaitu:

1. FG Troches

Antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan secara khusus adalah berupa tablet hisap yang bermerk FG Troches. Kandungan obat ini berupa gramisidin dan fradiomisin, yang cocok untuk orang yang mengalami sakit tenggorokan ringan. Bentuknya yang seperti permen polo bulat mudah dihisap dan memiliki rasa manis. Dosis pemakaiannya untuk orang dewasa adalah 1-2 tablet sebanyak 4-5 kali dalam sehari, sedangkan anak – anak satu tablet hisap sebanyak 4-5 kali sehari. Anda dapat memperolehnya secara bebas di apotek, namun ingatlah untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

2. Degirol

Antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan ini beraroma jeruk atau lemon menyegarkan. Merupakan produk dari PT. Darya Varia Laboratoria, tablet hisap ini mengandung dequlinium chloride sebanyak 0.25 mcg dan anti jamur serta anti bakteri untuk membunuh bakteri gram positif dan negatif. Dosis pemakaian adalah 3-4 jam sekali, namun tidak boleh dikonsumsi dalam waktu lama dan tidak lebih dari 8 tablet sehari.

3. SP Troches

Tablet hisap antibiotik ini juga sangat mudah ditemukan di apotek, dan memiliki kandungan dequlinium chloride yang sama dengan degirol. Obat ini tersedia dalam tiga varian rasa yaitu stroberi, melon dan kopi, juga tidak boleh dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Ada perbedaan flu dan pilek yang perlu diketahui, ciri – ciri flu berat, dan gejala flu singapura untuk memastikan agar Anda tidak terburu – buru menggunakan pengobatan antibiotik.

4. Strepsils

Mungkin Anda hanya mengenal strepsils sebagai permen pelega tenggorokan yang sering terlihat di supermarket serta toko obat, namun ternyata fungsi Strepsils lebih dari itu. Strepsils merupakan antibiotik untuk radang tenggorokan berbentuk mirip dengan permen atau kembang gula, dan menjadi cara menghilangkan sakit tenggorokan karena flu. Cara mengonsumsinya pun seperti mengulum permen hingga larut di dalam mulut, tidak dikunyah.

5. Efisol Lozenges

Antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan ini sama dengan yang lainnya yang mengandung dequlinium chloride dan juga tambahan vitamin C untuk menguatkan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. Obat ini juga dikonsumsi dengan cara yang sama, yaitu dengan mengulumnya sampai habis di dalam mulut. Jangan dikunyah, karena tidak akan meresap sempurna seperti jika dikulum sampai habis.

6. Lemocin

Perbedaan obat ini dengan jenis antibiotik lainnya terlihat dari kandungan isinya, antara lain cetridium bromide, lidocaine, dan tyrothricin. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk anestesi lokal golongan amda, dan bisa mengkonduksi impuls syaraf sehingga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui karena dapat membahayakan janin serta bayi hingga menimbulkan kecacatan.

Efek Samping Antibiotik

Antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan secara keseluruhan juga merupakan obat berbahan kimia yang kuat, karena itu selain mendatangkan manfaat untuk membasmi bakteri, antibiotik ini juga dapat menimbulkan beragam efek samping seperti berikut:

  • Infeksi jamur yang berwarna putih di mulut, dan bisa memenuhi rongga mulut.
  • Diare akut yang terjadi ketika usus  besar teriritasi oleh kandungan kimia dari antibiotik dan menyebabkan cairan yang ada pada feses tidak terserap sempurna.
  • Muntah bisa terjadi karena asam lambung naik akibat efek samping dari kandungan kimia pada obat antibiotik.
  • Mual setelah mengonsumsi antibiotik bisa terjadi pada orang yang mempunyai penyakit asam lambung karena reaksi terhadap bahan kimia dalam obat.
  • Kulit menjadi lebih peka, misalnya lebih sensitif terhadap rasa panas atau sinar matahari. Ketahuilah mengenai apa saja penyebab influenza dan obat flu disertai sakit kepala.
  • Munculnya reaksi alergi pada sebagian orang terhadap jenis antibiotik tertentu yang ditandai dengan bersin – bersin, ruam merah di kulit, pusing, sesak napas, jantung berdebar.

Terlepas dari banyaknya apotek atau toko obat yang dapat menjual antibiotik secara bebas tanpa resep dokter, sebenarnya antibiotik tidak boleh diperjual belikan dengan bebas. Antibiotik bukanlah obat sakti yang dapat mengobati segala macam penyakit seperti paham kebanyakan orang, melainkan merupakan obat khusus untuk penyakit karena infeksi bakteri saja. Mengonsumsi antibiotik untuk flu dan radang tenggorokan tanpa adanya indikasi infeksi bakteri yang kuat dan telah dipastikan oleh dokter dapat menimbulkan efek samping paling besar, yaitu resistensi bakteri. Ini berarti bahwa jika lain kali Anda menderita suatu infeksi bakteri, maka jenis pengobatan yang sebelumnya tidak akan manjur lagi dan Anda harus diberikan jenis obat lain dan dosis yang juga berbeda daripada sebelumnya, mungkin dosis yang semakin bertambah.

, , , , ,