Sponsors Link

Batuk Karena Alergi: Ciri-Ciri Penyebab, dan Penanganannya

Sponsors Link

Batuk yang berkepanjangan mungkin akan mengganggu dan membuat tidak nyaman. Batuk merupakan reaksi tubuh ketika saraf di ujung jalan napas Anda mendeteksi adanya gangguan, lalu memancarkan sinyal ke otak bahwa ada sesuatu di sistem pernapasan Anda. Ketika otak sudah memproses sinyal yang datang, maka otak akan mengirim sinyal kembali yang akan memicu batuk. Apapun penyebabnya, proses terjadinya batuk akan tetap sama. Batuk yang terus menerus dapat menjadi salah satu gejala alergi yang sangat mengganggu.

Batuk yang dipicu alergi mungkin akan terpicu oleh iritasi pada jalan napas Anda yang disebabkan oleh respons imun yang terlalu sensitif kepada partikel yang pada dasarnya tidak berbahaya seperti debu atau serbuk sari. Ada beberapa hal lain yang menyebabkan alergi bisa mengarah kepada batuk, misalnya post nasal drip. Biasanya yang terjadi pada batuk alergi adalah jenis batuk kering, namun terkadang juga produksi lendir berlebihan mengarah kepada batuk berdahak.

Apa Itu Alergi

Alergi merupakan perubahan pada reaksi tubuh terhadap kuman penyakit atau kondisi sangat peka terhadap suatu keadaan tertentu. Menurut istilah medis, alergi adalah kegagalan pembentukan kekebalan tubuh ketika seseorang memiliki kondisi tubuh yang lebih sensitif dalam menampakkan reaksi terhadap bahan – bahan yang pada umumnya tidak berbahaya bagi orang lain.  Zat – zat yang menyebabkan kondisi hipersensitif tersebut disebut alergen, sedangkan orang yang alergi disebut atopik. Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan antibodi yang gunanya untuk melawan zat – zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi, pada orang yang atopik maka antibodi juga dibentuk untuk melawan zat – zat yang dianggap berbahaya sehingga terjadi reaksi berupa mata yang gatal, ruam, gatal, pilek, sesak napas, diare atau batuk karena alergi.

Tipe – tipe Alergi

Reaksi tubuh seseorang ketika menghadapi alergi tidak akan sama dengan orang lainnya. Pengaruhnya terhadap tubuh masing – masing orang pun akan berbeda. Beberapa tipe alergi yang dibagi oleh para ahli antara lain:

  • Anafilaksis – Dinyatakan terjadi anafilaksis ketika seseorang terkena kontak dengan alergen, maka tubuhnya akan memberikan respon cepat dengan penurunan tekanan darah, susah bernapas dan pilek. Anafilaksis merupakan reaksi hipersensitivitas tipe I atau reaksi alergi yang berlangsung cepat dan bisa membahayakan tubuh karena dapat menimbulkan shock.
  • Sitotoksik – Disebut juga dengan reaksi hipersensitivitas tipe II yang disebabkan karena antibodi IgG dan IgE keluar dan melawan zat asing pada permukaan sel dan juga pada ruang di luar sel. Kerusakan hanya terbatas pada area sel atau jaringan yang berhubungan secara langsung dengan zat asing tersebut.
  • Hipersensitivitas tipe III – Reaksi alergi ini disebabkan oleh adanya pengendapan kompleks akan antigen dan antibodi yang kecil dan larut di dalam jaringan tubuh, ditandai dengan timbulnya peradangan. Pada orang normal, pengendapan ini tidak terjadi karena antibodi yang dihasilkan seimbang dengan antigen yang masuk ke tubuh.
  • Hipersensitivitas tipe IV – Ini merupakan reaksi alergi tipe lambat yang disebabkan adanya perusakan oleh sel T dan makrofag. Area yang terpapar membutuhkan waktu lama untuk mengaktifkan sel T, sitokin, dan kemokin serta mengumpulkan zat – zat yang lainnya.

Membedakan Batuk Akibat Alergi

Bisa jadi sedikit sulit untuk membedakan batuk yang terjadi karena alergi atau karena sebab lainnya. Jika Anda menderita gejala alergi lainnya, bisa jadi batuk yang dialami adalah karena alergi. Batuk karena alergi memiliki beberapa perbedaan dalam gejala yang tampak. Batuk pilek karena alergi, ciri – ciri batuk alergi mungkin dimulai sebagai respon pada perubahan musim ketika sejumlah alergen terdapat di kondisi cuaca tertentu, namun tidak pada cuaca lainnya.

Misalnya, Anda merasa baik – baik saja ketika sedang berada di kantor, namun mulai batuk di malam hari ketika sampai di rumah disebabkan adanya alergen di rumah Anda. Contohnya, ciri batuk karena alergi susu sapi. Jika batuk Anda merupakan batuk karena flu atau pilek, tanda yang timbul biasanya akan tampak parah selama beberapa hari, lalu perlahan mulai memudar seiring ketika Anda merasa lebih baik. Mungkin akan ada beberapa variasi pada gejalanya, seperti batuk lebih berat pada malam hari daripada di siang hari, namun Anda tidak akan mengalami fluktuasi yang sama pada batuk alergi.

Pilek dan flu biasanya diakibatkan oleh virus dan sifatnya menular, serta menunjukkan adanya gejala lain seperti demam, sakit tenggorokan, dan sakit atau nyeri di seluruh tubuh. Gejala flu dan pilek biasanya hanya akan berlangsung selama beberapa minggu, berbeda dengan batuk alergi yang biasanya akan bertahan berbulan – bulan. Batuk alergi tidak bersifat menular seperti batuk yang disebabkan oleh flu atau pilek.

Pemicu Batuk Alergi

Batuk karena alergi biasanya juga disertai rasa menggelitik pada tenggorokan. Tubuh bereaksi terhadap alergen yang berbeda. Mungkin saja alergen akan dilemahkan oleh tubuh untuk mempertahankan diri, namun alergen lainnya juga dapat menjadikan tubuh sebagai sasaran. Sebagai reaksi tubuh, sel mastosit akan aktif dan gejala alergi mulai timbul. Setelah sel mastosit pecah maka akan menghasilkan histamin. Histamin akan menyebabkan saluran hidung membengkak dan membuat Anda bersin atau batuk. Penyebab batuk alergi terjadi pada beberapa orang yang memiliki kecenderungan genetis di tubuhnya. Beberapa alergen yang dapat menjadi faktor penyebab batuk alergi antara lain:

  • Debu
  • Serbuk sari dari tanaman
  • Bulu hewan, biasanya berasal dari hewan peliharaan seperti anjing, kucing, kelinci, dan lainnya.
  • Adanya spora dari jamur yang tumbuh didalam rumah, biasanya karena lembab.
  • Serangga, bisa juga batuk karena alergi susu.

Pada umumnya reaksi alergi yang terjadi tidak disebabkan oleh satu macam penyebab saja, namun beberapa orang lebih rentan terhadap penyebab tersebut dibandingkan dengan orang lain. Alergi biasanya menurun dalam keluarga, jadi orang – orang yang memiliki sejarah alergi dalam keluarga akan berpeluang lebih besar untuk mengalami batuk karena alergi. Paparan alergen akan mempengaruhi berapa lama gejala akan muncul, dan jumlah paparannya juga akan mempengaruhi jenis dan tingkat keparahan gejala alergi. Tubuh akan menunjukkan reaksi ketika paparan alergen terus terjadi atau melebihi tingkat batas toleransi tubuh Anda.

Ciri – ciri Batuk Alergi

Batuk alergi juga kerap disertai dengan penyakit sinus dan infeksi pada telinga bagian tengah. Namun hal ini tidak akan dianggap sebagai gejala melainkan sebagai efek tidak langsung dari reaksi alergi tersebut. Karena saluran hidung membengkak, maka sinus akan menjadi sangat sensitif dan meningkatkan resiko infeksi pada saluran sinus. Gejala batuk karena alergi lainnya yaitu:

  • Batuk dapat berlangsung selama berhari – hari bahkan hingga beberapa bulan selama alergen yang menjadi penyebabnya masih ada.
  • Batuk alergi bisa terjadi pada setiap saat di sepanjang tahun. Berbeda dengan piek biasa yang seringnya terjadi pada musim dingin.
  • Batuk karena alergi menyebabkan timbulnya gejala mendadak yang segera dirasakan setelah terpapar alergen.
  • Batuk sudah berlangsung selama paling tidak delapan minggu atau lebih
  • Batuk dibarengi dengan timbulnya gejala asma
  • Batuk sudah termasuk berat dan mempengaruhi kualitas hidup Anda
  • Betuk kering atau disertai dengan lendir bening
  • Bisa juga disertai dengan mata gatal dan berair sehingga tampak memiliki lingkaran hitam di bawah mata.
  • Batuk juga disertai dengan hidung berair, bersin dan lendir bening dari hidung. Bisa terjadi sinusitis karena alergi juga.

Menangani Batuk Alergi

Perawatan untuk batuk alergi pada orang dewasa dan batuk alergi pada anak tidak bisa disamakan dengan batuk karena flu atau pilek, karena penyebabnya juga berbeda. Cara mengobati batuk terus menerus karena alergi pada umumnya dilakukan dengan cara berikut:

  • Menghindari alergen atau bahan penyebab iritasi pada tenggorokan yang membuat tubuh menjadi sensitif. Alegen yang paling sering menyebabkan batuk adalah serbuk sari, jamur, bulu binatang, atau tungau debu.
  • Mengonsumsi antihistamin yang akan menghambat pelepasan histamin dalam tubuh dan mengurangi gejala hidung tersumbat, pilek dan pembengkakan pada rongga hidung.
  • Mengonsumsi dekongestan untuk mengurangi gejala hidung tersumbat dan berair.
  • Menggunakan steroid pada hidung yang biasanya diresepkan oleh dokter berupa semprotan hidung. Gunanya untuk meringankan peradangan dan iritasi pada lubang hidung.
  • Melakukan imunoterapi, yaitu pengobatan melalui suntikan dosis kecil zat alergen yang bertujuan untuk membuat tubuh menjadi kebal terhadap zat tersebut. Dosis suntikan alergen akan semakin meningkat hingga alergi menghilang.
  • Menjaga asupan cairan untuk membantu agar membran mukosa tetap lembab, karena saat cuaca dingin udara akan cenderung kering dan bisa menyebabkan batuk. Minum air hangat juga dapat melegakan tenggorokan.
  • Mengonsumsi obat batuk yang mengandung mentol dapat menjadi cara mengobati batuk alergi karena dapat membuat bagian belakang tenggorokan mati rasa dan tidak terasa menggelitik sehingga akan menurunkan reflek batuk.
  • Mandi air hangat juga akan dapat membantu mengencerkan batuk karena alergi yang berdahak, juga mengencerkan lendir di hidung.
  • Menjauhi asap rokok dan asap karena polusi lainnya, yang dapat mengiritasi saluran napas dan memicu batuk. Hindari juga paparan bau yang kuat dan mengiritasi seperti yang berasal dari produk pembersih, wewangian atau bahan kimia industri.
  • Anda juga bisa mengonsumsi obat tradisional untuk batuk alergi.

Batuk karena alergi sangat jarang berkembang menjadi satu kondisi yang serius. Walaupun gejala yang dialami bisa saja sangat merepotkan dan membuat tidak nyaman, hal itu akan dialami jika Anda memiliki alergi akut yang tidak diberikan bantuan medis. Meskipun Anda mengalami gejala alergi yang sangat ringan, sebaiknya mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.  Jadwalkan sesi konsultasi dengan dokter jika Anda mengalami batuk yang terus menerus dan dicurigai berhubungan dengan alergi. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan beberapa hal mengenai riwayat medis Anda dan mungkin saja merekomendasikan tes alergi untuk menentukan zat apa yang memicu batuk Anda.

, , , ,