Sponsors Link

Benarkah Batuk Pilek Boleh Donor Darah? Apakah Berbahaya?

Sponsors Link

Salah satu aktifitas sosial yang sangat bermanfaat bagi orang lain dan menyangkut nyawa orang lain yaitu donor darah. Aktifitas donor darah merupakan proses menyumbangkan sebagian darah ke pada orang yang membutuhkan. Siapa orang yang membutuhkan? Antara lain korban kecelakaan, sakit parah yang membutuhkan banyak darah, ataupun sejenisnya. Artikel ini akan membahas dan menjawab pertanyaan tentang benerkah batuk pilek boleh donor darah? Apakah berbahaya? Baca juga  batuk keluar lendir putih.

Sebelum menjawab pertanyaan diatas sebaiknya anda memahami terlebih dahulu syarat menjadi pendonor darah. Berikut ini syarat menjadi pendonor darah, antara lain:

  • Sehat Jasmani Rohani
  • Calon harus diwajibkan berusia 17 – 65 tahun
  • Berat badan minimal 45 kg
  • Kadar hemoglobin >12,5 gr% sampai dengan 17 gr%
  • Tekanan darah (sistol) 100 -170 mmHg dan diastol 70 -100 mmHg
  • Suhu tubuh 36,6 -37,5 derajat celcius
  • Tidak mengalami gangguan pembekuan darah ( Hemofilia)
  • Denyut nadi 50-100 kali/menit
  • Rentang waktu penyumbangan darah sejak 12 minggu atau 3 bulan sejak waktu donor darah sebelumnya

Benarkah batuk pilek boleh donor darah?

Banyak orang bertanya – tanya apakah boleh penderita batuk pilek untuk menjadi pendonor darah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya Anda perhatikan beberapa hal yang dilarang dalam donor darah, antara lain:

  • Pendonor tidak diperbolehkan menyidap penyakit jantung dan paru – paru
  • Pendonor tidak diperbolehkan menderita kanker, tekanan darah tinggi, dan kencing manis
  • Pendonor tidak boleh mengalami kelainan darah
  • Pendonor tidak boleh mengalami epilepsi, sering kejang, terkena hepatitis B atau C
  • Pendonor tidak diperbolehkan menderita penyakit kelamin seperti sipilis atau HIV AIDS
  • Pendonor juga tidak boleh menyumbangkan darahnya apabila mengalami ketergantungan terhadap obat – obat berbahaya seperti narkoba, atau alkohol.

Memang menurut kreteria diatas tidak disebutkan penderita batuk dan pilek. Namun, hal ini akan berdampak buruk bukan untuk penerima darah melainkan pada pendonor darah. Apabila darah pendonor diambil maka sebagian energi akan berkurang dan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menurun. Kondisi ini akan menambah buruk kesehatan si pendonor darah. Sebaiknya apabila si pendonor darah yang menderita batuk dan pilek harus terlebih dahulu disembuhkan. Setelah sembuh, selang 1 minggu dari hari tersebut maka diperkenankan untuk melakukan donor darah. Selain itu, kondisi batuk atau pilek akan menyebabkan suhu tubuh mengalami fluktuasi atau naik turun. Hal ini lah yang di khawatirkan akan berdampak memburuknya kesehatan si pendonor darah.

Kami anjurkan anda untuk membaca informasi lainnya yang juga batuk terkait dengan masalah batuk yakni dengan membaca batuk setelah minum susu formulabatuk setelah operasi caesar, dan juga efek samping minum susu saat batuk.

Apakah Bahaya Apabila Pendonor Darah Mengalami Batuk Pilek?

Setelah memahami penjelasan tentang tidak diperbolehkannya penderita batuk pilek menjadi pendonor darah, mari Anda perhatikan beberapa bahaya ketika pendertia batuk pilek tetap mendonorkan darahnya. Berikut ini bahayanya, antara lain:

  • Suhu Tubuh Pendonor Semakin Meningkat

Penderita batuk atau pilek secara umum akan mengalami fluktuasi suhu badan. Perubahan suhu badan inilah pertanda membaik atau memburuknya kondisi badan dari penderita. Apabila penderita batuk atau pilek memaksakan diri untuk menyumbangkan sebagian darahnya maka penderita juga harus rela menyumbangkan sebagian energinya. Kondisi kekurangan energi inilah akan membuat suhu badan meningkat, sehingga akan memperburuk kesehatan pendonor.

  • Batuk atau Pilek Semakin Parah

Seperti yang dijelaskan diatas, dengan memaksakan untuk mendonorkan darah maka akan meningkatkan suhu tubuh. Hal ini pertanda bahwa kesehatan semakin memburuk yang mengakibatkan batuk atau pilek penderita atau pendonor semakin parah. Oleh sebab itu, apabila batuk dan pilek semakin parah maka semakin lama pula penderita atau pendonor ini untuk sembuh.

  • Sistem Kekebalan Tubuh Berkurang

Penderita batuk dan pilek yang mendonorkan darah akan mengakibatkan suhu tubuh bertambah, batuk atau pilek semakin parah bahkan berdampak pada sistem kekebalan tubuh berkurang. Kondisi ini diakibatkan sebagian energi hilang dari pengambilan darah tersebut. Meskipun setelah mendonorkan darah mendapatkan asupan makanan yang berkalori tetapi proses membentuk energi lagi butuh waktu. Disela itulah sistem kekebalan tubuh berkurang.

  • Timbulnya Penyakit Baru

Apabila penderita atau pendonor mengalami sistem kekebalan tubuh berkurang maka akan mudah bagi virus, bakteri dan kuman masuk ke tubuh. Kondisi ini akan menumbuh kembangkan dengan cepat virus, bakteri dan kuman di jaringan tubuh manusia. Alhasil akan tercipta penyakit baru, seperti radang tenggorokan, demam dan lainnya.

Artikel terkait:

Untuk menghindari kejadian diatas, sebaiknya lakukan beberapa hal ini setelah menjalani donor darah, antara lain:

  1. Membatasi aktifitas fisik selama 5 jam setelah donor. Lakukan aktifitas yang normal dan tidak terlalu berat.
  2. Menghindari panas. Sebaiknya jangan terlalu lama terkena sinar matahari secara langsung dan untuk sementara waktu tidak mengkonsumi minuman panas.
  3. Merokok setelah 2 jam donor darah. Karena dengan merokok langsung setelah donor darah akan berdampak pusing dan ingin pinsan.
  4. Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti daging, ayam, ikan dan kacang – kacangan. Selain itu harus mengkonsumsi makanan yang vitamin C, asam folat, ribovlamin atau vitamin B12 serta vitamin B6.
  5. Minum air putih. Kondisi ini harus dilakukan pendonor agar mereka tidak mengalami dehidrasi dan mempu mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Demikian penjelasan singkat tentang benarkah batuk pilek boleh donor darah? apakah berbahaya?. Bagi Anda yang mengalami batuk dan pilek sebaiknya ada simak akibatnya. Oleh sebab itu, sebaiknya perhatikan penjelasan diatas betapa pentingnya bagi tubuh.

, , ,
Oleh :
Kategori : Gaya Hidup