Sponsors Link

6 Cara Pencegahan Pertusis yang Aman dan Mudah Dilakukan

Sponsors Link

Pertusis merupakan penyakit yang sangat rentan menyerang anak-anak diusia balita. Pertusis adalah penyakit yang disebabkn oleh infeksi bakteri Bordetella pertusis. Infeksi tersebut menyebabkan batuk keras yang tidak dapat dikendalikan hingga membuat penderita sulit untuk bernapas. Bakteri ini mengganggu sistem pernpasan yaitu hidung, tenggorokan saat menelan, trakea dan paru-paru. Untuk menghindarkan anak-anak dari penyakit tulang, ada beberapa orang tua yang memberikan khasiat ceker ayam untuk tulang sejak dini kepada anak-anaknya. Berikut beberapa metode pencegahan pertusis yang dapat anda ambil untuk kesehatan tubuh anda.

1. Vaksin Pertusis

Pemberian vaksin pertusis merupakan cara pencegahan flu burung. Vaksinasi pertusis. Pemberian vaksin biasanya dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, usia 1,5 sampai 2 tahun dan pada usia 5 tahun. Vaksinasi pertusis juga bisa diberikan kepada ibu hamil untuk mencegah bayi terserang pertusis pada minggu-minggu awal setelah dilahirkan.

Biasanya vaksin pertusis diberikan pada usia 28-38 minggu masa kehamilan. Pemberian vaksin pertusis memberikan beberapa efek samping yang bisa muncul setelah penyuntikan, seperti rasa nyeri, kulit memerah dan bnegkak pada daerah yang disuntik, demam.  Efektifitas vaksin pertusis menurun semakin bertambahnya usia. Oleh karena itu perlu diberikan vaksinasi tambahan untuk pertusis.

  • Anak-anak

Imunisasi pada anak-anak pada umumnya diberikan bersamaan dengan kombinasi imunisasi tetanus, difteri, polio, yang dilakukan secara bertahap pada usia dua, empat, enam, usia 15 sampai 18 bulan.

  • Remaja

Kekebalan vaksin pertusis mulai melemah saat anak memasuki usia 11 tahun. Pada waktu ini sangat dianjurkan untuk meberikan tambahan vaksinasi pertusis.

  • Dewasa

Pemberian vaksin pertusis pada usia dewasa dikombinasi dengan vaksin difteri dan tetanus diberikan secara berkala setiap 10 tahun  sekali sebagai pelindung terhadap pertusis.

2. Vaksin pertusis aselular multi komponen

Pencegahan pertusis ini menjadi vaksinasi pertusis paling efektif untuk mengiobati jenis pertusis yang lebih parah. Meskipun vaksin sebelumnya sudah diberikan namun penyebaran pertusis tetap bertahan pada beberapa penderita. Infeksi pertusis semakin diperparah dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh dan terdapatnya mutasi atau perkembangbiakan bakteri yang melawan obat vaksin pertusis.  Perlindungan vaksin ini bisa bertahan tiga sampai enam tahun. Supaya hasil lebih baik, konsumsi susu untuk pengapuran tulang dengan tujuan untuk mencegah penyakit pengapuran terjadi saat masih dini.

3. Vaksin Difteri

Vaksinasi difteri adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah resiko terkena penyakit difteri, yaitu penyakit infeksi menular yang dapat menyebabkan sesak napas, pneumonia, kerusakan saraf, gangguan jantung. Vaksin ini aman diberikan pada wanita hamil terutama pada mereka yang memiliki sistem imun lemah. Pemberian vaksin difteri diberikan dengan kombinasi gabungan vaksin tetanus dan vaksin pertusis. Pemberian vaksin difteri dilakukn sebanyak lima kali sejaka anak berusia 2 bulan hingga 6 tahun.  Pemberian vaksin dilakukan saat usia anak 2 bulan, 3 bulan, 18 bulan dan terakhir pada usia 5 tahun. Efek samping dari vaksin ini adalah demam, bengkak di area yang terkena suntikan, kulit memerah. Supaya vaksin ini memberikan dampak positif secara maksimal, konsumsi khasiat susu kambing untuk tulang.

4. Antibiotik

Konsumsi antibiotik yang dapat menurunkan resiko cara penularan flu burung dan juga pertusis. Antibiotik yang digunakan biasanya antibiotik golongan makrolid seperti Azitromisin, Eritromisin, Klaritomisin.

  • Azitromisin

Berfungsi sebagai sebagai penghambat gejala atau infeksi dan mampu mengobati infeksi akibat bakteri. Azitromisin bekerja dengan cara mencegah dan menghentikan perkembangbiakan bakteri yang menjadi penyebab infeksi.

  • Eritromisisn

Eritromisin dapt membunuk bakteri penyebab penyakit salesma dan terkena infeksi. Antibiotik ini juga bisa digunakan sebagai pengganti obat bagi mereka yang memiliki alergi terhadap jenis antibiotik penisilin. Eritromisin diserap tubuh dan menembus sel bakteri untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi dalam tubuh dan membebaskan anak dari kanker otot stadium 4.

  • Klaritomisin

Klaritomisin digunakan untuk menghentikan perkembangbiakan bakteri yang meyebabkan infeksi pada tubuh. Klaritomisin sebaiknya dikonsumsi secara rutin pada waktu yang sama dengan penggunaan sebelumnya.

5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Seorang anak sangat rentan terhadap resiko berbagai penyakit terutaman penyakit yang menyerang sistem imun. Apabila sistem imun tidak bekerja dengan baik maka kekebalan tubuh anak tersebut akan mudah diserang oleh penyakit, bahkan bisa menyebabkan sindrom kompartemen. Pertusis merupakan penyakit yang sangat gampang menular. Ajak untuk menerapkan pola hidup sehat sejak dini untuk membentuk sistem kekebalan tubuh mereka. Jaga asupan makanan  pada anak, beri anak makanan yang mengandung  banyak vitamin E, zat besi, dan makanana yang mengantung energy, supaya anak-anak bisa terhindar juga dari bahaya syaraf kejepit di pinggang.

6. Menjaga jarak anak dari penderita pertusis

Pencegahan dari cara penularan influenza dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak fisik langsung dengan penderita, pertusis dapat dengan mudah menular melalui udara ketika penderita batuk atau bersin. Gunakan masker penutup mulut dan hidung bisa menjadi pilihan untuk menghindari tertularnya pertusis. Penularan pertusis berlangsung selama enam minggu sejak awal terinfeksi virus.

Anak memilki faktir resiko lebih tinggi untuk tertular karena daya tahan tubuh anak yang masih lemah untuk mencegah penyakit pertusis. Menjaga kebersihan lingkungan dan badan. Perhatikan juga diri anda sendiri, jauhkan diri anda dari tulang ekor sakit saat hamil muda karena ini bisa berdampak buruk pada anak. Demikian pemaparan tentang pencegahan pertusis yang harus anda ketahui.

, ,
Oleh :
Kategori : Pencegahan