Sponsors Link

15 Ciri-ciri Batuk Rejan dan Pencengahannya

Sponsors Link

Batuk rejan disebut juga dengan istilah medis pertusis. Batuk rejan disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang paru-paru dan saluran pernafasan lainnya. Batuk ini bisa menular karena penyebabnya adalah bakteri. Walau orang dewasa juga bisa mengalami batuk rejan, namun batuk rejan lebih mudah menyerang anak-anak. Kabarnya, batuk rejan ini berbahaya karena berdampak pada kematian, terutama jika terjadi pada bayi yang belum bisa mendapatkan vaksinasi. (Baca juga: Penyebab Batuk Berdahak)

Lalu apa yang membedakan batuk rejan dengan batuk biasa atau batuk yang disebabkan oleh alergi maupun virus flu? Untuk itu perlu diketahui beberapa ciri-ciri dari batuk rejan yang bisa dilihat secara fisik. Untuk itu simak penjelasan berikut ini.

Baca juga:

Penyebab Batuk Rejan

Sebelum mengetahui ciri-ciri batuk rejan, sebaiknya mengetahui terlebihd ahulu apa penyebab batuk ini. Batuk rejan disebabkan oleh infeksi dari bakteri jenis Bordetella pretussis. Bakteri ini bisa menyebar karena penularan dengan media udara. Bakteri yang masuk ke dalam tubuh akan langsung menginfeksi bronkus di paru-paru dan menginfeksi dinding trakea. Hal ini akan menyebabkan pembengkakan pada saluran pernafasan. (Baca juga: Jenis-jenis Batuk)

Ciri utama batuk rejan adalah pada rentetan batuknya yang terjadi secara terus menerus dan keras. Biasanya batuk rejan diawali dengan tarikan nafas yang panjang dari mulut, baru kemudian terjadi batuk dalam kadar yang lama. Bahkan penyakit ini bisa menyerang seseorang sampai 3 bulan. Oleh karena itu ada juga yang menamai batuk rejan sebagai batuk 100 hari. (Baca juga: Penyebab Hidung Tersumbat)

Selain itu, berikut beberapa gejala batuk rejan yang bisa dijadikan acuan apakah anak Anda sedang menderita batuk rejan atau tidak. Sehingga cara penanganannya akan bisa dilakukan secepatnya. Pada dasarnya batuk rejan terjadi dalam 3 tahapan utama, sebagai berikut.

1. Tahap pertama

Tahap pertama merupakan masa awal munculnya gejala dari batuk rejan. Dalam tahap ini muncul beberapa gejala ringan yang bisa diamati secara langsung. Gejala yang muncul mirip dengan gejala flu (baca juga: Penyebab Influenza Berkepanjangan). Beberapa gejala yang bisa saja terjadi seperti:

  • hidung tersumbat dan berair seperti sedang pilek.
  • penderita akan mengalami bersin seperti saat sedang flu
  • kadang akan muncul rasa sakit pada tenggorokan seperti gejala panas dalam atau radang tenggorokan
  • penderita bisa juga mengalami demam
  • akan muncul gejala batuk namun belum terlalu berat dan hanya batuk ringan. (baca juga: Cara Ampuh Mengatasi Batuk – Obat Tradisional Batuk Kering)
  • biasanya mata penderita juga berair

Tahap pertama atau tahap awal munculnya gejala ini bisa berlangsung cukup lama, yaitu lebih tepatnya selama kurang lebih 2 minggu. Pada tahap awal ini, potensi penularan batuk rejan juga terjadi secara lebih efisien, terutama pada orang-orang yang berada di sekeliling si penderita. Namun karena gejala yang muncul hanya seperti gejala flu biasa, maka orang-orang di sekeliling penderita biasanya tidak akan melakukan pencegahan yang akurat. Hal inilah yang menyebabkan bakteri penyebab batuk rejan bisa dengan mudah menular. (baca juga: Penyebab Batuk Berdarah)

2. Tahap kedua

Tahap kedua merupakan masa paroksismal. Pada tahap ini penderita akan mengalami penurunan gejala pada tahap pertama, kecuali batuk. Pada tahap ini batuk akan semakin parah dan tidak bisa dikontrol dengan baik oleh anak. Dan di tahap inilah penderita akan terus mengalami batuk dengan ciri yang sudah disebutkan di atas, yaitu dengan tarikan nafas yang pankang via mulut. Umumnya, ada juga gejala muntah, terutama setelah batuk. Anak juga akan lebih mudah merasa lelah. Durasi tahap kedua adalah 2-4 minggu. (baca juga: Obat Batuk Rejan)

3. Tahap ketiga

Tahap ketiga adalah tahap penyembuhan. Pada tahap ini, penderita akan mulai merasakan kondisi yang jauh lebih baik. Namun pada gejala batuk, si penderita tetap akan mengalami batuk. Bahkan ada juga beberapa penderita yang tetap mengalami batuk keras seperti tahap kedua di atas. Pemulihan batuk rejan ini bisa berlangsung selama 2 bulan, bahkan lebih, tergantung dari proses pengobatan yang sebelumnya telah dilakukan. (baca juga: Obat Batuk Berdahak Tradisional)

Selain ketiga ciri di atas, ada juga beberapa ciri yang kemungkinan bisa dialami oleh seseorang dengan kondisi tertentu. Di antaranya sebagai berikut.

Batuk rejan kerap kali disertai dengan nafas yang terputus-putus.

  • Beberapa penderita batuk rejan juga akan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. 
  • Batuk rejan bisa juga diikuti dengan penurunan berat badan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi karena penderita sering muntah secara berlebihan.
  • Kadang akan muncul juga penyakit pneumonia atau paru-paru basah. (baca juga: Gejala Influenza)
  • Beberapa penderita batuk rejan akan memiliki tekanan darah yang rendah atau mengalami penurunan tekanan darah.
  • Bisa juga anak penderita batuk rejan mengalami kejang. (Baca juga: Cara Mengobati Tenggorokan Gatal)
  • Kemungkinan terburuk dari batuk rejan adalah munculnya kerusakan otak yang disebabkan oleh kondisi kurangnya pasokan oksigen ke bagian atas tubuh termasuk kepala.
  • Batuk rejan juga bisa menyebabkan gagal ginjal.

Artikel lainnya:

Siapa Saja yang Rentan Tertular Batuk Rejan?

Adapun orang-orang yang sangat rentan tertular batuk rejan ini di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti lansia atau penderita HIV/AIDS dan juga kanker
  • Wanita yang sedang hamil dan usia kehamilannya menginjak trisemester akhir.
  • Bayi yang baru lahir akan lebih rentan tertular karena daya tahan tubuhnya masih lemah
  • Bayi yang belum genap berusia satu tahun, terlebih yang belum pernah divaksinasi komplit.
  • Orang dengan gangguan pernafasan seperti asma.
  • Orang dengan penyakit atau gangguan kronis seperti gagal jantung.
  • Anak-anak dalam masa pertumbuhan yang berusia di bawah 10 tahun, terutama yang belum mendapat vaksinasi.
  • Orang yang bekerja pada bidang medis atau kesehatan, terutama yang menangani kasus batuk rejan.

Pencegahan Batuk Rejan

Untuk mencegah penularan, sebaiknya semua orang wajib menjaga diri dari bakteri yang berkembang di udara, seperti tetap menjaga kebersihan, menjaga jarak dari penderita batuk rejan, dan juga segera mengobati anggota keluarga yang memiliki gejala batuk rejan, sebagai berikut pencengahannya:

  • Sedangkan untuk mencegah penyakit ini sendiri cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi batuk rejan.
  • Dokter biasanya akan memberikan vaksin batuk rejan ini berbarengan dengan baksin DPT. Pihak-pihak yang berhak mendapatkan vaksin adalah anak-anak dengan usia 2 bulan hingga 5 tahun. (baca juga:  Cara Mengobati Batuk Berdahak)
  • Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk melakukan vaksinasi yang sama. Tujuannya adalah untuk mencegah batuk rejan pada bayi yang akan dilahirkan nanti. (Baca juga: Penyebab Ingus Berdarah)
  • Pemberian vaksin pada ibu hamil bisa dilakukan saat usia kehamilan menginjak 18 hingga 38 minggu.
  • Jika vaksinasi melemah, seseorang bisa diberikan juga vaksin tambahan ketika beranjak remaja (mulai usia 11 tahun) atau dewasa. (Baca juga: Cara Mengobati Asma)

Demikianlah penjelasan mengenai ciri-ciri batuk rejan dan beberapa gejala maupun komplikasi yang bisa terjadi. Jika ciri-ciri batuk seperti di atas sudah dialami oleh anggota keluarga di rumah, maka sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Semoga artikel ini bermanfaat.

, , , ,
Oleh :
Kategori : Ciri Ciri