Sponsors Link

Kenapa Ingus Berwarna Hijau Kental? Apa Bahayanya

Sponsors Link

Ingus berwarna hijau kental yang ada di dalam rongga hidung pada dasarnya merupakan bagian dari pertahanan tubuh seseorang ketika orang tersebut sedang terserang penyakit yang umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Ingus ini muncul sebagai saringan bagi tubuh untuk menghadang pergerakan udara yang tidak diinginkan oleh tubuh karena mengandung radikal bebas atau polutan udara. Kemunculan ingus ini bisa terjadi pada setiap orang. Ingus dengan warna yang seperti ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut penjelasan yang dapat kami berikan mengenai penyebab ingus berwarna hijau dan kental.

Penyebab Ingus

1. Alergi

Alergi bisa terjadi saat polutan udara terhirup ke dalam rongga hidung. Beberapa hal atau keadaan yang dapat memunculkan alergi antara lain udara dingin, serbuk bunga, influenza, dan lain sebagainya. Keadaan batuk alergi pada anak ini pun kemudian memicu munculnya ingus yang bening dan encer pada awalnya. Namun seiring berjalannya waktu, bila tidak segera ditangani, ingus ini lama-kelamaan akan menjadi berubah warna dan juga semakin kental. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Anda perlu paham benar dengan jenis alergi Anda supaya dapat melakukan pencegahan.

2. Infeksi bakteri atau virus

Bakteri dan virus dapat mengakibatkan infeksi dalam tubuh manusia. Infeksi ini pun mengakibatkan adanya peradangan yang kemudian dapat menimbulkan penumpukan cairan ingus secara berlebihan. Keadaan ini tentunya membuat penderita menjadi tidak nyaman dan menurunkan stamina tubuh. Umumnya, pada saat tubuh mengalami infeksi bakteri ataupun virus, kemunculan ingus berwarna hijau dan kental ini disertai dengan kepala pusing, badan pegal-pegal, dan bahkan batuk disertai demam tinggi.

3. Makanan pedas

Makanan dengan rasa pedas atau bahkan terlalu pedas dapat mengakibatkan pilek pada seseorang. Saat merasa pedas, saraf-saraf pada rongga hidung memberikan respon secara alami sehingga memunculkan pilek atau ingus. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Anda mengurangi makanan dengan cita rasa pedas secara berlebihan.

4. Kondisi psikologis

Kondisi psikologis atau kondisi mental yang buruk dan tidak stabil, misalnya pada saat stress dan depresi, menyebabkan turunnya daya tahan tubuh atau stamina. Keadaan ini pun akan mempermudah masuknya polutan, virus, ataupun bakteri ke dalam tubuh sehingga dapat memunculkan gejala pilek. Memang, pada dasarnya, lemahnya daya tahan tubuh dan stamina merupakan kondisi yang buruk bagi seseorang dimana kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah sakit. Selain stres dan depresi, kesedihan yang berlarut-larut dan menyebabkan seseorang menjadi menangis pun dapat mengakibatkan pilek tapi tidak keluar ingus.

5. Kebocoran cairan cerebrospinal

Kebocoran cairan yang ada di dalam otak, atau cerebrospinal, yang mungkin terjadi saat seseorang mengalami cedera kepala, dapat mengakibatkan timbulnya gangguan terhadap saluran hidung berupa pilek. Hal ini juga bisa terjadi pada saat seseorang mengalami sakit kepala.

6. Penggunaan obat-obatan

Penggunaan beberapa jenis obat seperti aspirin dan antidepresan dalam jangka waktu yang panjang dan berlebihan dapat berpengaruh terhadap fungsi saraf dan saluran hidung, sebab zat-zat kimia yang terserap ke dalam tubuh kita ini dapat menyebabkan iritasi pada rongga hidung. Akibatnya, muncullah pilek dan ingus yang kemudian menumpuk di saluran hidung.

Bahaya Ingus

Ingus berwarna hijau dan kental harus segera diatasi, ditangani, dan diobati. Sebab jika tidak, ingus ini akan menimbulkan efek yang lebih bagi kesehatan tubuh manusia, misalnya muncul nyeri pada wajah, sakit kepala, demam, dan lain sebagainya. Akibatnya, tubuh pun bisa menjadi semakin lemah dikarenakan semakin turunnya stamina tubuh.

Turunnya stamina tubuh pada akhirnya bisa membawa seseorang menjadi mudah terserang penyakit apapun. Oleh karena itu, batuk pilek disertai bintik merah dan ingus tidak boleh disepelekan. Ingus berwarna hijau dan kental, terkadang, juga bisa terjadi karena adanya bakteri yang dibawa bersama influenza sehingga pada akhirnya menimbulkan infeksi telinga dan sinus dimana penyakit-penyakit tersebut berbahaya dan tidak boleh dibiarkan serta harus disembuhkan.

Berikut kami tampilkan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan ingus berwarna hijau kental.

1. Konsumsi obat antihistamin

Obat-obatan antihistamin banyak tersedia di apotek dan dapat dibeli secara bebas. Obat jenis ini memang dirancang khusus untuk mengatasi masalah sinus, pilek yang disebabkan oleh alergi, dan untuk mengencerkan serta mengeluarkan ingus yang telah menumpuk di saluran hidung. Namun untuk mendapatkan jenis obat yang lebih tepat dalam mengatasi ingus hijau dan kental, Anda sebaiknya konsultasi dan periksa langsung pada dokter supaya Anda mendapatkan penanganan yang tepat secara medis.

2. Menggunakan semprot hidung

Obat semprot hidung merupakan sebuah alternatif dalam mengatasi ingus. Obat semprot hidung, pada umumnya, ada yang mengandung bahan aktif fenilefrin dan psedoefedrin yang berfungsi untuk mengencerkan lendir sekaligus untuk melegakan pernapasan akibat hidung tersumbat sebelah. Kandungan bahan aktif ini juga dapat mempersempit pembuluh darah di rongga hidung sehingga pembengkakan yang ada di saluran hidung dapat mengempis.

Selain bahan aktif tersebut, ada pula obat semprot hidung kortikosteroid yang berfungsi untuk mengurangi peradangan dalam rongga hidung sebagai akibat dari pilek dan penumpukan ingus kental. Obat semprot kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mempercepat keluarnya ingus. Sebaiknya, penggunaan obat ini dilakukan di bawah pengawasan dokter agar penderita tahu dan mengerti tentang dosis serta aturan pemakaian obat semprot tersebut.

3. Menggunakan neti pot

Neti pot adalah alat yang menyerupai teko kecil yang berfungsi untuk mengencerkan ingus sekaligus mendorongingus yang ada di saluran hidung agar bisa keluar. Untuk menggunakan neti pot, Anda perlu mengetahui caranya. Neti pot dapat diisi dengan 120 ml larutan garam.

Kemudian untuk dapat menggunakannya, Anda perlu membungkukkan punggung Anda dan menghadap wastafel. Kemudian, miringkan kepala Anda ke salah satu sisi, lalu masukkan corong neti pot secara perlahan ke lubang hidung bagian atas.Anda bisa melakukannya secara bergantian pada lubang hidung yang lainnya. Untuk hasil yang maksimal, Anda dapat melakukan hal ini beberapa kali hingga ingus benar-benar terdorong keluar dengan sendirinya.

4. Melakukan terapi uap

Terapi uap merupakan cara yang seringkali digunakan oleh masyarakat dalam mengatasi pilek, hidung tersumbat, dan adanya ingus yang kental pada rongga hidung. Terapi uap ini bisa dilakukan di rumah dengan cara yang sederhana dan juga bisa dilakukan di rumah sakit atas petunjuk dokter. Bila melakukan terapi uap di rumah, Anda bisa melakukannya dengan cara mengarahkan wajah ke dalam baskom supaya dapat menghirup uap panas yang ditimbulkan oleh air mendidih. Namun jika hendak melakukan terapi uap di rumah sakit, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

5. Istirahat yang cukup

Tidur yang cukup, yakni selama 7-8 jam di setiap harinya, dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang dan mempercepat proses penyembuhan. Pada saat pilek menyerang, Anda disarankan untuk tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi. Posisi tidur terlentang dengan ketinggian kepala yang melewati dada di malam hari berguna untuk mempercepat pengeluaran ingus sehingga penumpukan ingus di saluran hidung menjadi berkurang.

6. Konsumsi makanan bergizi

Saat pilek ataupun muncul ingus, daya tahan tubuh akanmelemah. Oleh karena itu, tubuh anda pun memerlukan makanan dengan asupan gizi yang cukup. Makan makanan bergizi memang merupakan cara alami yang dapat dilakukan seseorang untuk menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah terserang penyakit batuk setelah makan. Sebab bila terserang penyakit, kondisi pertama yang dialami seseorang umumnya adalah pilek.

Tak hanya makanan bergizi, tubuh kita pun juga memerlukan air putih dimana air putih ini merupakan salah satu cara yang selalu dilakukan oleh seseorang untuk menjaga kesehatan dan mempercepat proses pemulihan tubuh dari sakit. Minum air putih sebanyak 2-3 liter per hari juga dapat memberikan dampak positif bagi rongga hidung sebab konsumsi air putih dapat mengencerkan ingus.

7. Kompres air hangat

Melakukan kompres air hangat pada bagian wajah seperti kedua pipi, dahi, batang hidung, dan area kelopak mata merupakan cara yang juga ampuh dalam mengencerkan serta mengeluarkan ingus yang kental. Cara ini juga aman bila dilakukan pada bayi dan anak-anak. Bila Anda hendak melakukan hal ini, terlebih dahulu Anda harus merendam washlap atau handuk kecil di dalam air hangat selama beberapa menit. Kompres air hangat ini pun seringkali dilakukan oleh masyarakat sebab hal ini mudah dan berfungsi dengan relatif cepat.

8. Menggunakan minyak kayu putih

Minyak kayu putih merupakan tumbuhan herbal yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan melegakan batuk berdahak disertai hidung tersumbat. Untuk menghilangkan ingus yang bercampur dengan bakteri, Anda dapat menggunakan minyak kayu putih dengan cara menggosokkannya pada bagian leher, dada, bahu, dan punggung. Penggunaan minyak kayu putih inipun juga dapat dilakukan dengan menambahkan campuran air kapur sirih ataupun air perasan jeruk nipis. Setelah dicampur, barulah diaduk dan dioleskan ke bagian tubuh. Anda dapat melakukannya pada pagi dan malam hari atau sesuai kebutuhan.

Demikian penjelasan tentang ingus berwarna hijau kental, termasuk bahaya dan penyebabnya. Jika Anda telah melakukan upaya-upaya pengobatan di atas namun kondisi tidak juga kunjung membaik, maka sebaiknya Anda segera periksa dan berkonsultasi dengan dokter agar dokter dapat dengan jelas mengetahui penyebabnya. Sebagai kelengkapan, dokter juga dapat melakukan tes penunjang lainnya seperti X-Ray, dan lain sebagainya. Untuk penanganan yang lebih tepat, kami menyarankan Anda untuk menemui dokter spesialis THT (Telinga-Hidung-Tenggorokan).

, ,
Oleh :