Sponsors Link

12 Mitos Dan Fakta Mengenai Obat Batuk Terlengkap

Sponsors Link

Jika berbicara mengenai obat batuk sudah barang tentu akan berkaitan erat dengan jenis-jenis batuk yang kemungkinan dapat menyerang tubuh, baik batuk berdahak maupun batuk kering. Hal ini disebabkan berbeda jenis batuk, maka akan berbeda pula obat-obatan yang akan diberikan. Misal, batuk karena alergi makanan ada jenis obatnya, batuk karena sakit jantung ada jenis obatnya, batuk karena ac ada jenis obatnya, begitu pun jenis batuk lainnya dari berbagai penyebab ada jenis obat batuknya dan tentu berbeda dari yang telah disebutkan tersebut.

Meski demikian, dewasa ini masih saja ada beberapa orang yang terus merasa susah hati untuk mengonsumsi obat batuk dengan berbagai pertimbangan yang muncul di benaknya. Selain itu, kesusahan dalam mengonsumsi obat saat tubuh menderita suatu penyakit pun kerap didapati di lapangan dimana sang pasien susah sekali untuk dibujuk agar rajin dalam minum obat yang telah diberikan. Oleh sebab itu, artikel kali ini akan membahas mengenai beberapa mitos dan fakta mengenai obat batuk.

  • Mitos Mengenai Obat Batuk

1.Obat Batuk Selalu Menyebabkan Kantuk

Ini adalah mindset yang telah tertanam di banyak benak masyarakat Indonesia, sehingga mampu memengaruhi pola pikir dan menjadi sedikit protektif terhadap penggunaan obat batuk terutama bagi para pekerja dimana mereka akan menangguhkan untuk minum obat batuk sebab ada ketakutan tak bisa bekerja dengan efektif dan maksimal apabila kantuk datang melanda. Padahal ini adalah mitos semata sebab tak semua obat batuk menyebabkan kantuk, hanya obat batuk yang mengandung bahan aktif antihistamin dan biasanya hanya obat berbentuk sirup saja yang mengandung bahan aktif tersebut. Bijaklah dalam memilih obat batuk, dan telitilah membaca kandungan di dalamnya.

2.Obat Batuk Bisa Mengatasi Batuk Hingga Sembuh Total

Kebiasaan masyarakat untuk memutuskan membeli obat secara mandiri di apotek dan warung-warung dalam mengatasi gejala batuk yang diderita kerap menjadi kesalahan yang tak disadari. Berbeda jenis batuk berbeda pula obat yang bisa diberikan, sehingga tak semua batuk bisa langsung diatasi dengan obat warung. Selain itu, esensinya obat batuk bukanlah obat yang digunakan untuk menyembuhkan kondisi batuk melainkan hanya untuk meredakan kondisi batuk sebab batuk sendiri bukanlah sebuah penyakit melainkan kondisi tubuh sebagai reaksi dari sesuatu hal yang seperti zat asing, virus dan bakteri yang menyerang tubuh.

3.Konsumsi Sup Hangat Sebagai Obat Alami Batuk

Telah ditekankan sebelumnya bahwa sejatinya tak ada obat untuk menyembuhkan batuk, yang ada hanya untuk mengatasi dan meredakan gejala batuk saja dimana penyembuhan harus dari unsur penyebab dari kondisi batuk itu sendiri. Begitu pun dengan kepercayaan khalayak yang ramai yang menjadikan sup hangat sebagai obat alami batuk adalah mitos semata. Oleh sebab itu, sebaiknya konsultasikan kondisi batuk Anda pada medis untuk penanganan yang benar.

4. Ketagihan Obat Batuk Sirup

Sebagian masyarakat percaya bahwa obat batuk berbentuk sirup cenderung membuat orang-orang yang mengonsumsinya menjadi ketagihan. Hal ini jelas saja mitos yang beredar di tengah masyarakat saat ini. Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan bahwa rasa dari obat ini yang biasanya cenderung manis dan segar sehingga nikmat saat diminum. Memang, pada obat batuk sirup mengandung zat adiktif yang sifatnya seperti candu, hanya saja hal ini bereaksi apabila cara mengonsumsinya tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan diminum secara terus-menerus. Ada baiknya mengonsumsi obat batuk berdahak tradisonal yang terbuat dari bahan alami.

5. Obat Batuk Bisa Diberikan Pada Semua Range Umur

Ini adalah kesalahan terbesar dibandingkan beberapa poin di atas. Mitos ini patut diluruskan sebab berdampak cukup besar bagi kesehatan masyarakat yang mempercayainya. Jadi, obat batuk tidak bisa menyembuhkan batuk secara total jika penyebab utamanya tidak diketahui dan dihentikan terlebih dahulu sebab obat batuk hanya berfungsi untuk meredakan batuk yang ada saja. Selain itu, jenjang range umur yang diperbolehkan untuk mengonsumsi ialah dari usia 6 tahun ke atas, dan itu pun harus dengan resep dokter. Usia di bawah angka tersebut tidak diperkenankan untuk diberikan obat batuk.

6. Pemberian Antibiotik Membuat Batuk Lebih Cepat Sembuh

Statement tersebut jelas saja keliru sebab sebagian besar batuk disebabkan oleh infeksi virus yang artinya pemberian antibiotik tidak akan berpengaruh apa pun, malah  bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kuman menjadi kebal (resistent) bila penggunaannya tidak sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

  • Fakta Mengenai Obat Batuk

1.Beda Jenis Batuk, Beda Pula Obat Batuk Yang Diberikan

Misal jenis ekspectorant untuk mengobati obat batuk berdahak yang berfungsi untuk mengencerkan dan mengeluarkan dahak. Sedangkan, jenis antitusif  untuk mengobati obat batuk kering yang berfungsi untuk menekan reaksi alergi batuk sebab tidak ada dahak yang bisa dikeluarkan pada batuk kering.

2.Cokelat Lebih Ampuh Mengatasi Batuk Daripada Obat Batuk

Dikutip dari laman nationalgeographic.grid.id para peneliti dari Imperial College London menemukan fakta bahwa kandungan cokelat lebih bagus untuk menekan batuk dibanding kodein yang biasa terkandung pada obat batuk sirup, khususnya senyawa alkaloid bernama theobromine pada kandungan cokelat yang terbukti untuk meredakan batuk.

3.Tak Masalah Minum Susu Setelah Minum Obat Batuk

Seseorang yang terkena batuk, dianjurkan untuk minum susu sebab nutrisi pada susu dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Dokter percaya bahwa minum susu saat batuk, tidak menimbulkan efek dan bahaya apapun pada kesehatan. Yang perlu diperhatikan adalah selang waktunya saja.

4.Boleh Minum Obat Batuk Saat Menstruasi

Ada banyak mitos yang beredar di kalangan para remaja dimana dinyatakan bahwa tak boleh minum obat batuk saat menstruasi adalah salah besar sebab efek samping obat batuk tidak akan mengakibatkan pendarahan yang makin parah.

5.Konsumsi Obat Batuk Dengan Air Hangat

Para dokter menganjurkan untuk mengonsumsi obat batuk dengan menggunakan air putih hangat sebab  sifat air putih yang netral dan tidak memiliki kandungan zat lain yang bisa mempengaruhi kinerja obat itu sendiri.

6.Ada Jeda Antara Waktu Minum Obat Batuk Dan Makan

Dikutip dari lama detik.com dijelaskan dinyatakan oleh Staf Clinical Research Supporting Unit (CRSU) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr J Hudyono MS, SpOk, MFPM. Jika aturannya sesudah makan, tak masalah obat dikonsumsi langsung setelah makan. Namun, apabila obat diminum sebelum makan, maka umumnya minumlah obat setengah jam sebelum makan.

Nah demikianlah artikel tentang mitos dan fakta seputar obat batuk terlengkap yang telah kami rangkum.Ketahui juga jenis makanan yang dilarang saat batuk melanda. Jadi, be smart people ya guys. Semoga bermanfaat.

, , , ,