Sponsors Link

Batuk Pada Bayi 6 Bulan: Penyebab, Bahaya, dan Pengobatan

Sponsors Link

Batuk pada bayi 6 bulan merupakan salah satu cara tubuh yang normal dalam melindungi diri dari infeksi bakteri maupun virus yang bersarang di bagian saluran pernapasan. Batuk juga bisa untuk membersihkan saluran tenggorokan sebab gangguan kesehatan satu ini terjadi apabila trakea atau bisa disebut bagian dalam paru-paru dan tenggorokan mengalami iritasi atau bahkan terkena infeksi.

Batuk pada bayi berusia 1 tahun ke atas sangat normal terjadi, namun untuk bayi di bawah usia 4 bulan terbilang sangat jarang mengalami jenis penyakit ini. Batuk sendiri ialah gejala gangguan kesehatan bukan yang diakibatkan oleh salah satu faktor karena gangguan kesehatan satu ini sangat erat kaitannya dengan sistem pernapasan. Sebelum mengetahui penyebab batuk pada bayi 6 bulan, ada baiknya mengetahui jenis-jenis batuk, diantarnya :

  • Batuk Ringan, umumnya batuk ini terjadi akibat cuaca yang dingin, atau bisa saja terjadi karena adanya infeksi virus atau bahkan bakteri yang masuk dalam tenggorokan.
  • Batuk Berdahak, batuk ini menjadi gejala awal adanya infeksi pernapasan yang dikarenakan oleh virus di bagian atas saluran pernapasan atas yaitu tenggorokan.
  • Batuk mengi atau asma, batuk jenis ini tak hanya diakibatkan oleh virus namun juga bisa dikarenakan faktor lingkungan misalnya debu.
  • Batuk rejan, batuk yang secara medis disebut Pertusis ini mempunyai suara melengking saat kambuh (sedang batuk).

Penyebab Batuk Pada Bayi 6 Bulan

Berikut merupakan penyebab batuk pada bayi 6 bulan sesuai jenis-jenis batuk nya, penjelesanya dibawah ini :

  1. Batuk Ringan

Umumnya batuk ini terjadi akibat cuaca yang dingin, atau bisa saja terjadi karena adanya infeksi virus atau bahkan bakteri yang masuk dalam tenggorokan. Untuk gejala bayi terjangkit batuk ringan diantaranya yaitu hidung si bayi mengalami tersumbat, mengalami sakit pada bagian tenggorokan, adanya sedikit lendir (ingus) serta bayi mengalami demam pada waktu malam hari.

  1. Batuk Berdahak

Batuk ini menjadi gejala awal adanya infeksi pernapasan yang dikarenakan oleh virus di bagian atas saluran pernapasan atas yaitu tenggorokan. Alhasil, tenggorokan pun menjadi bengkak serta saluran pernapasan menjadi terhambat. Bayi yang terkena infeksi umumnya sering terbangun pada malam hari dan mengalami kesulitan untuk bernapas serta diiringi suara seperti menggonggong. Ketahui cara mengobati batuk berdahak.

  1. Batuk Mengi atau Asma,

Batuk jenis ini tak hanya diakibatkan oleh virus namun juga bisa dikarenakan faktor lingkungan misalnya debu. Untuk asma sebenarnya sedikit terjadi pada bayi usia dibawah usia 2 tahun, akan tetapi anak dibawah usia 2 tahun dapat terjangkit asma dikarenakan faktor keturunan dan bawaan dari lahir. Untuk gejala asma didahului dengan gejala batuk serta flu. Bila bayi batuk-batuk diikuti suara pernapasan yang sesak, jangan ditunda tunda dan segera bawa ke dokter untuk memperoleh penanganan.

  1. Batuk Rejan

Batuk yang secara medis disebut Pertusis ini mempunyai suara melengking saat kambuh (sedang batuk). Batuk yang terlalu keras itu membuat bayi akan kesusahan dalam bernapas, hal itu membuat suara batuk menjadi melengking. Batuk rejan dapat menyebabkan muntah pasca mengalami batuk, dan berlangsung dalam jangka waktu yang tidak sebentar dan membuat berat badan menjadi turun.

Selain disebabkan karena hal-hal diatas ada juga penyebab lainnya, diantaranya:

  • Infeksi virus, virus yang dimaksut antara lain pilek, flu, croup, bronchiolitis, dan respiratory syncytial virus (RSV).
  • Infeksi bakteri, bakteri yang dimaksut kan yaitu infeksi sinus, batuk rejan (pertussis alias batuk terjadi 100 hari) yang bisa membuat batuk menjadi serius, dan pneumonia.
  • Penyebab batuk alergi atau postnasal drip, apabila bayi mempunyai alergi pada hidung, lendir yang menetes menuju tenggorokan akan membuat iritasi tenggorokan serta mengakibatkan batuk berkepanjangan.
  • Iritasi, disebabkan udara yang berasap, debu atau bahan kimia yang bisa membuat iritasi pada lapisan saluran pernapasan serta bisa memicu batuk.
  • Aspirasi, saat makan atau ada benda yang tak terdeteksi (asing) masuk ke jalan napas, bisa membuat tersedak dan juga batuk.
  • Refluks asam, apabila asam lambung naik menuju kerongkongan hingga bisa mengiritasi tenggorokan serta bisa mengakibatkan batuk yang tak berhenti alias terus menerus.

Bahaya Batuk Pada Bayi 6 Bulan

Secara umum, apabila batuk pada bayi 6 bulan tidak memiliki gejala yang mengerikan contohnya banyak diam, tidak mau makan (minum ASI), mual, muntah, batuk makin parah di sertai dengan dahak, mata berair, badan semakin lemas, kesulitan bernapas, dan tidak bisa tidur nyenyak sebaiknya segera hubungi dokter agar memperoleh penanganan medis yang tepat. Karena, batuk pada bayi berkatogeri wajar umumnya berjalan selama 3-14 hari, namun bila terjadi lebih dari tiga hari, sebaiknya segara larikan ke dokter dikhawatirkan terjadi keadaan yang serius. Berikut bahaya batuk ada bayi, penjelasannya antara lain :

  1. Sesak Napas

Batuk memang membuat penapasan tak nyaman, apabila tidak segera di obati. Apalagi bagi bayi yang belum bisa berkomunikasi dan masih sulit untuk mengutakan apa yang sedang dirasakan. Hal itu pastinya membuat sang ibu dan ayah makin kebingungan dan menderita akibat sang kecil tersiksa karena batuk yang tak kunjung reda. Batuk pada bayi dengan durasi waktu yang lama serta tak kunjung di obati bisa mengakibatkan sistem penapasan menjadi terganggu dan bisa menjadi penyebab utama sesak napas pada si buah hati.

  1. Dehidrasi

Batuk yang tak kunjung reda membuat situasi meyiksa pada si kecil, saat sedang minum ASI pun akan terganggu. Air Susu Ibu (ASI) adalah asupan yang terbilang sangat penting bagi buah hati, apalagi ASI sangat diannjurkan dikonsumsi sebagai asupan utama hingga usia 2 (dua) tahun.

Bayi yang terserang penyakit batuk tak jarang membuatnya tak nyaman ketika minum ASI, sebab saat batuk tenggorokan menjadi sakit alhasil membuatnya kerkurangan cairan sehingga sangat mudah mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi pada bayi bisa sangat berbahaya, bisa bisa mengakibatkan hilangnya nyama sang bayi karena kekuragan cairan di dalam tubuh.

  1. Terjadi Gangguan Pada Otak

Usia bayi merupakan usia yang sangat menentukan untuk tumbuh kembangnya, maka itu kesehatan sang buah hati perlu diperhatikan secara baik. Bayi yang sehat tentu akan menjadi keinginan bagi semua orang tua, tak sedikit orang tua yang menginginkan sang buah hati tumbuh menjadi anak yang cerdas. Maka itu banyak orang tua yang selalu menjaga kesehatan sang buah hati dengan memberikan asupan yang mengandung DHA tinggi yang dipercaya mampu merangsan anak menjadi cerdas.

Oleh sebab itu, menjaga buah hati tetap sehat dan segera mengobati si kecil apabila sedang terkena batuk apalagi batuknya lebih dari tiga hari menjadi penting, karena dibiyarkan tanpa adanya penanganan yang tepat bisa berdampak buruk bagi perkembangan otak. Perlu kiranya orangtua bertindak sigap saat menangani bayi ketika sakit.

  1. Resiko Terkena Pneumonia

Penyebab penyakit Pneumonia yaitu adanya infeksi yang menyerang paru, dan menyebabkan kantung udara di dalam paru membengkak serta meradang. Kondisi semacam itu disebut paru-paru basah, karena paru bisa saja dipenuhi akan air atau pun cairan lendir. Situasi ini (paru-paru basah) bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak dan juga bayi. Pneumonia pada anak-anak dan juga bayi sangat berbahaya hingga menyebabkan kematian.

Menurut data badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2015 penyakit para-paru basah (pneumonia) merupakan penyebab 16% (enambelas persen) kematian pada bayi di seluruh dunia. Sementara di Indonesia sendiri, 2 (dua) hingga 3 (tiga) balita meninggal dunia setiap jamnya akibat penyakit satu ini.

Pengobatan Batuk Pada Bayi 6 Bulan

Secara umum batuk pada bayi bisa diobati dengan melakukan perawatan secara baik dirumah dan tanpa harus memberikan obat. Ciri-ciri batu kronis perlu diwaspadai namun tak perlu risau dan tidak perlu memberikan perawatan khusus serta tanpa harus memberikan obat apabila bayi memiliki ciri ciri seperti bayi masih aktif, makan dengan teratur, minum secara cukup tanpa kekurangan cairan, dapat bernapas dengan lancar (tidak sesak napas), dan tidur dengan nyenyak.

Apabila bayi mengalami batuk menjadi lebih parah pada malam hari sebaiknya tak perlu panik sebab hal ini wajar terjadi. Maka itu orangtua disarankan untuk selalu memperhatikan gejal-gejala batuk yang menghawatirkan dan coba langkah-langkah cara ampuh mengatasi batuk berikut ini  :

  1. Meletakkan Kepala Bayi

Apabila Anda melihat sang buah hati mengalami hidung tersumbat atau kesulitan bernapas, cobalah untuk meletakkan kepalanya (kepala bayi) sedikit dinaikkan. Gunakan bantal yang tak terlalu tebal atau bisa menggunakan handuk yang telah dilipat, cara ini berguna untuk membantu memundahkan pernapasan.

  1. Memberikan Tambahan Cairan Tubuh

Memberikan tambahan cairan pada tubuh bisa membantu meringankan batuk serta dapat mengurangi lendir pada hidung dan sebagai cara menghilangkan dahak, alhasil saluran pernapasan pun tidak terhalang. Untuk tambahan cairan yaitu susu, air putih dan jus, namun bagi bayi usia 6 bulan sangat direkomendasikan memberikan cairan tambahan berupa Air Susu Ibu (ASI) , karena mampu meningkatkan sistem imun si bayi. Gunakan susu formula bila sang buah hati tidak bisa meminum ASI. Pemberian selain ASI hanya dianjurkan bagi bayi di atas usia 6 bulan.

  1. Berikan Uap Panas

Uap panas berguna dalam meringankan hidung tersumbat serta batuk yang sedang dirasakan. Pemberian uap panas bisa dilakukan dengan memasak air panas, kemudian letakkan pada ember keci, lalu dekatkan si buah hati, usahakan untuk tidak mengenakan air panas pada sang bayi.

  1. Berikan Istirahat yang Cukup

Berikan bayi istirahat yang cukup atau lebih, sebab batuk bisa saja menurunkan nafsu makan, membuat gelisah serta sulit untuk tidur (beristirahat). Segera tidurkan sang buah hati ketika sudah waktunya istirahat, dan berikan penanganan atau kebiasaan yang bisa membuatnya nyaman lalu tertidur.

, , , , ,
Oleh :
Kategori : Pengobatan