Sponsors Link

16 Cara Pengobatan Flu Burung yang Terampuh yang Wajib Anda Ketahui

Sponsors Link

Flu burung yang disebabkan oleh virus pada awalnya hanya dapat menjangkiti dan menyebar di kalangan unggas saja. Namun seiring waktu virus dari penyakit ini bermutasi dan mulai dapat menyebabkan manusia tertular virus dari unggas yang sedang menampakkan gejala flu burung. Berbagai macam turunan virus yang bermutasi dapat menulari manusia, terutama virus H5N1 dan H7N9. Sehingga flu burung saat ini menjadi suatu wabah penyakit yang ditakuti manusia karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang fatal, tidak seperti penyakit flu ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya.

Flu ringan dapat sembuh dengan obat batuk berdahak tradisional, obat tradisional pilek tahunan, atau  obat tradisional batuk pilek dan radang tenggorokan. Namun tidak halnya dengan flu burung. Banyak cara penularan flu burung yang dapat terjadi pada manusia, antara lain melalui kontak antara manusia dan unggas yang terinfeksi. Mengonsumsi makanan tidak matang atau dimasak dengan cara yang salah seperti telur dan daging yang berasal dari produk unggas juga dapat menyebabkan manusia tertular flu burung. Ada banyak resiko jika flu burung menulari manusia, yang terparah adalah resiko kematian karena flu burung yang mempengaruhi kinerja berbagai organ tubuh lainnya.

Gejala Penyakit Flu Burung

Penyakit flu burung termasuk ke dalam jenis penyakit influenza, dan gejalanya tidak langsung terlihat setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia. Masa inkubasi virus flu burung akan berlangsung sekitar 3-7 hari setelah terinfeksi sebelum kemudian muncul gejala awalnya. Ciri – ciri flu burung pada manusia antara lain:

Bahaya Penyakit Flu Burung

Manusia yang sudah menunjukkan gejala – gejala flu burung perlu diobati dan dirawat dengan benar, karena pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah beragam komplikasi yang dapat membahayakan nyawa manusia, antara lain:

  • Pneumonia – Infeksi yang terjadi pada organ paru – paru menyebabkan menumpuknya cairan yang terjadi sebagai hasil dari metabolisme bakteri yang ada di dalam paru – paru.
  • Sindrom Gagal Napas Akut – Banyaknya cairan yang mengumpul di paru – paru menyebabkan organ tersebut bermasalah dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Cairan ini akan menyebabkan terjadinya gagal napas dan penurunan kadar oksigen di dalam paru – paru.
  • Kegagalan Multi Organ – Saluran pernapasan yang diserang oleh virus flu burung akan menyebabkan sistem pernapasan terganggu, dan juga mengakibatkan adanya masalah suplai oksigen pada paru – paru dan berbagai organ tubuh lain seperti jantung, ginjal dan otak.

Mendiagnosa Penyakit Flu Burung

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan diagnosa terhadap penyakit flu burung, yaitu:

  • Suspect flu burung adalah orang yang menderita flu dengan gejala mirip flu burung atau pernah melakukan kontak dengan area yang sedang terjangkit wabah flu burung, atau kontak dengan virus flu burung maupun unggas yang terinfeksi dalam berbagai cara dalam beberapa hari terakhir sebelum mengalami gejala flu burung.
  • Pasien probable adalah pasien yang mendapatkan hasil tes laboratorium yang menyatakan bahwa virus yang diidap adalah virus flu burung jenis A atau apabila ada pasien yang meninggal karena gagalnya pengobatan pneumonia.
  • Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung adanya konfirmasi bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan virus jenis H5N1, PCR influenza H5 positif, dan adanya peningkatan antibodi H5 sebesar 4 kali lipat.

Pengobatan Untuk Penyakit Flu Burung

Flu burung dianggap sebagai penyakit yang berbahaya karena beresiko kematian. Karena itulah walaupun ada obat tradisional flu burung, tidak cukup untuk melawan perkembangan virus flu burung di tubuh manusia. Pengobatan flu burung di Indonesia harus dilakukan di bawah pengawasan dokter atau pihak kesehatan lain yang berwenang yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan. Pengobatan flu burung tidak dapat dilakukan sendiri seperti jenis flu biasa. Obat yang biasa diberikan untuk penderita flu burung yang lebih dikenal oleh orang awam adalah Tamiflu, namun ada beberapa jenis obat lain yang juga dapat diberikan kepada suspect flu burung:

1. Ion Channel Blocker

Obat – obatan seperti amantadine dan rimantadine merupakan ion channel blocker, yaitu obat yang menghalangi aktivitas ion channel dari virus flu jenis A sehingga dapat memblok aliran ion hidrogen dan mencegah virus berkembang biak. Akan tetapi pengobatan flu burung dengan menggunakan obat jenis ini akan memicu kekebalan virus terhadap zat yang terkandung dalam obat sehingga pada hari ke 5-7 setelah mengonsumsi obat, sekitar 16-35 persen virus akan menjadi resisten karena adanya mutasi protein M2 pada virus.

Karena itulah obat flu burung jenis ini tidak dapat dijual bebas dan harus berada dalam pengawasan dokter untuk penggunaannya, itupun dengan batasan tertentu. Kesalahan pemberian dosis obat dapat memicu terbentuknya jenis virus baru yang lebih ganas dan kebal terhadap pengobatan flu burung ini.

2. Neurimidase Inhibitor

Jenis pengobatan flu burung yang ini melibatkan obat seperti zanavimir dan oseltavimir. Protein NA di dalam obat ini fungsinya untuk melepaskan virus yang melakukan replikasi di dalam sel, sehingga tidak dapat keluar dari dalam sel tersebut. Nantinya virus ini akan menempel saja di permukaan dan tidak pindah ke sel yang lainnya. Jenis pengobatan flu burung ini tidak akan menimbulkan resistensi pada tubuh virus.

Obat – obatan ini dapat diberikan segera setelah pasien dinyatakan telah positif terjangkit penyakit flu burung. Selain dapat digunakan untuk mengobati flu burung, obat ini juga dapat dikonsumsi untuk mencegahnya terutama pada petugas medis dan orang – orang yang banyak terlibat dengan unggas dalam keseharian mereka. Pasien suspect flu burung biasanya akan dirawat pada ruangan terisolasi di rumah sakit untuk mengurangi kemungkinan penularan penyakit.

Anjuran untuk mengonsumsi banyak cairan, makanan sehat, banyak istirahat dan meminum obat pereda rasa sakit akan diberikan oleh dokter selain dengan meresepkan pengobatan flu burung di atas. Penelitian untuk menciptakan jenis vaksin yang dapat mengantisipasi penularan virus flu burung, namun karakteristik virus yang selalu bermutasi menyulitkan untuk dapat menciptakan vaksin yang efektif untuk jenis virus H5N1 dan hanya dapat bekerja cukup efektif pada jenis virus baru yang mungkin akan muncul saja.

Mencegah Flu Burung

Pemerintah banyak melakukan upaya untuk menanggulangi penyakit flu burung pada saat sedang mewabah beberapa waktu lalu, antara lain pendistribusian obat oseltamivir pada setiap rumah sakit rujukan untuk menangani flu burung, melatih para tenaga kesehatan mengenai pengobatan flu burung di rumah sakit, dan juga aktif melakukan survei dan mengambil sampel dari orang – orang yang terkena flu burung. Mencegah penyebaran flu burung memang tidak mudah dilakukan, namun kita tetap harus melakukan hal yang dapat memperkecil resiko penjangkitannya. Antara lain dengan cara:

  1. Selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencucinya sampai bersih setiap habis beraktivitas atau hendak makan dan minum sesuatu.
  2. Menjaga kebersihan kandang unggas semaksimal mungkin dan menjaga kesehatan unggas ternak maupun peliharaan dengan benar agar tidak mengotori lingkungan sekitar.
  3. Memastikan cara memasak yang baik dan benar untuk tiap daging atau produk turunan unggas hingga matang untuk mencegah penularan flu burung dari unggas yang sakit. Masak daging ayam dengan suhu 80 derajat dalam waktu 1 menit dan selalu bersihkan telur ayam sebelum dimasak dengan suhu 64 derajat selama 5 menit.
  4. Tidak mengonsumsi unggas liar atau hasil buruan sembarangan
  5. Membeli daging unggas di tempat yang bersih dan terpercaya
  6. Rutin melakukan vaksinasi influenza
  7. Tidak bepergian ke daerah yang sedang terkena wabah flu burung
  8. Menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, kacamata, setiap kali berhubungan dengan unggas.
  9. Semua hal yang berasal dari saluran cerna unggas atau unggas yang terkena flu burung harus ditanam atau dibakar agar tidak menularkan virus flu burung kepada unggas lain dan manusia.
  10. Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan dengan benar.
  11. Menjauhkan ternak unggas dari pemukiman manusia untuk mengurangi resiko penyebaran virus
  12. Segera memusnahkan unggas yang mati mendadak atau yang jatuh sakit untuk memutus mata rantai penularan flu burung.
  13. Melaporkan jika ada kejadian unggas atau manusia yang terkena flu burung kepada dinas peternakan dan kesehatan setempat.
  14. Memberi desinfektan pada area peternakan unggas atau kandang unggas dan sekitarnya untuk membasmi kuman apapun.

Penanganan yang dilakukan terhadap unggas yang sakit perlu dilakukan untuk memastikan agar mata rantai penularan terputus dan tidak menyebabkan satu daerah menjadi sumber epidemi flu burung. WHO telah mengeluarkan panduan mengenai bagaimana yang harus dilakukan jika berada di area yang sedang terjadi wabah flu burung. Cara terbaik untuk mencegah kemungkinan terkena virus flu burung adalah dengan memastikan kontak seminim mungkin dengan unggas jika tidak perlu. Menjadikan unggas sebagai hewan peliharaan kesayangan seperti kucing atau anjing seharusnya tidak dilakukan jika ingin menghindari kemungkinan flu burung sama sekali, dan jauhkan anak – anak dari tempat bermain yang berada di dekat kandang unggas jika memungkinkan.

, , ,