Sponsors Link

Batuk Setelah Demam: Penyebab, Tips Mengatasi, dan Pencegahannya

Sponsors Link

Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37 derajat celcius. Demam merupakan sebuah reaksi tubuh saat mengalami kondisi patologi. Bisa saja hal ini disebabkan adanya infeksi virus misalnya penyebab influenza, demam berdarah dengue, demam (cikungunya), bakteri, bacteremia, tuberculosis, sepsis, bakterial, infeksi saluran kemih, parasite (malaria, helmintiasis, dan toksoplasmosis). Selain itu bisa juga dikarenakan adanya non infeksi, misalnya adanya penyakit autoimun, dan keganasan serta masih ada lainnya.

Penyebab Batuk Setelah Demam

Batuk setelah demam dapat dikarenakan adanya infeksi virus, infeksi bakteri dan juga alergi. Selain itu batuk setelah demam bisa saja menjadi pertanda adanya penyakit demam berdarah dengue alias DBD, apalagi setelah tiga hari gejala yang timbul seperti demam, mata nyeri, sakit kepala, ditambah adanya batuk-batuk.

Batuk pada penyakit DBD ini disebabkan karena adanya hal-hal seperti pembengkakan di tubuh sudah tejadi, adanya kelebihan cairan pada sel, serta adanya cairan masuk ke paru-paru, maka itu bila cairan yang masuk ke dalam paru-paru menyebabkan terjadinya batuk.

Tips Mengatasi Batuk Setelah Demam

Batuk setelah demam yang dikarenakan danya infeksi virus, infeksi bakteri bisa sembuh dengan sendirinya alias self limiting desease dan biasanya akan berlangsung kurang lebih antara 3 – 14 hari sesuai dengan daya tahan tubuh. Selain membiyarkan agar sebuh dengan sendirinya, untuk mempercepat penyembuhan bisa melakukan hal-hal seperti di bawah ini, antara lain :

  • Melakukan istirahat yang cukup
  • Memperbanyak minum air putih
  • Minum madu dengan campuran lemon
  • Mengonsumsi buah-buahan serta sayuran
  • Mengurangi porsi merokok atau perlu berhenti merokok
  • Bila batuk disertai demam tinggi terjadi bisa melakukan pengompresan dengan menggunakan air hangat
  • Menghirup uap panas
  • Gunakan parasetamol

Berbeda dengan bahaya batu saat hamil 9 bulan,  batuk pada bayi 6 bulan, dan batuk akibat tifus, untuk mengatasi DBD perlu dilakukan penanganan medis yang serius. Umumnya penderita DBD mengalami gejala demam serta adanya bitnik merah, namun tak semua mengalami hal tersebut. Ada juga yang memiliki gejala seperti flu dan tanpa adanya bitnik merah. Gejala yang dimaksut adalah demam, menggigil, mata nyeri, sakit kepala, pegal-pegal, mual, sedikit batuk tanpa disertai dahak. Bila gejala diatas timbul, maka segera untuk menghubungi dokter agar memperoleh penanganan medis.

Bila trobosit sudah turun diangka 5.000 hingga 7.000 serta terjadinya pendarahan, ini bisa berakibat fatal yaitu kematian. Maka itu, bila timbul mirip gejal flu dan dihari ketiga mengalami demam segera bawa lari ke rumah sakit terdekat untuk menghindari adanya perpecahan pembuluh darah, serta gangguan sirkulasi darah. Jika sirkulasi darah terganggu, maka darah bisa keluar saluran, alhasil darah yang masuk ke jantung akan menjadi berkurang serta pasokan darah menuju organ-organ tubuh pun menjadi berkurang. Ini bisa berakibat terjadinya kerusakan organ misalnya limpa dan juga ginjal, risiko kematian pun tak terelakkan lagi.

Pencegahan Batuk Setelah Demam

Pencegahan batuk setelah demam dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Jaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal
  • Berolahraga secara teratur
  • Mengonsumsi vitamin C yang mampu menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah terserang batuk setelah demam.
  • Menjaga pola hidup sehat
  • Makan makanan bergizi
  • Kurangi merokok, jika perlu berheti merokok dan hindari mengonsumsi alkohol
  • Pemberian antihistamin untuk mengatasi alergi
  • Lakuka istirahat yang cukup dan kurangi begadang
  • Konsumsi  sayuran serta buah-buahan. Baca : buah apel menghilangkan batuk
  • Hindari penyebab batuk alergi bila batuk setelah demam dikarenakan alergen. Ketahui juga tentang : penyebab batuk alergi
, , , ,