Sponsors Link

7 Ciri-Ciri Batuk Berdahak Akan Sembuh Dengan Seketika

Sponsors Link

Setiap orang pasti pernah mengalami ciri batuk berdahak akan sembuh, tak peduli siapa dan bagaimana kondisinya. Batuk itu sendiri sebenarnya merupakan suatu mekanisme yang dilakukan oleh tubuh dalam rangka mengeluarkan benda asing dari saluran nafas ataupun dari paru-paru. Jadi, penyebab batuk kronis sebenarnya merupakan respon alami yang akan dilakukan oleh manusia pada saat saluran pernapasannya terganggu oleh karena adanya gangguan dari luar.

Penyebab

Beberapa hal yang dapat memicu timbulnya batuk antara lain sebagai berikut:

  • Alergi; misalnya terhadap debu atau asap.
  • Pneumonia; yaitu peradangan yang terjadi pada paru-paru.
  • Refluks asam; dimana asam lambung naik menuju ke kerongkongan sehingga terjadilah batuk setelah makan.
  • Asma; yaitu suatu keadaan yang menyebabkan gangguan pada saluran napas sehingga saluran napas menjadi sempit dan timbullah sesak napas.
  • TBC; yaitu penyakit radang paru-paru yang bersifat menular sehingga penderita TBC pun harus dirawat secara khusus agar tidak menulari orang lain.
  • Virus; yang merupakan penyebab batuk berdahak disertai dengan pilek dan demam.
  • ISPA; merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang bisa menyebabkan timbulnya dahak dan jika tak segera diatasi, bisa menimbulkan bahaya kematian.
  • Rokok; merupakan penyebab seseorang mengalami penyakit paru-paru dan penyakit pada saluran pernapasan.

Bagaimanapun juga, penyakit batuk tentunya sangat mengganggu bagi kita. Batuk kering disertai muntah membuat kita menjadi tidak nyaman, terutama bila batuk yang kita alami tersebut disertai pula dengan pilek, sakit kepala, demam dan tubuh menggigil. Memang, batuk pada dasarnya berbeda dengan flu. Terkadang, batuk dapat menjadi reda dan hilang seiring dengan berjalannya waktu sehingga batuk tersebut tidak memerlukan penanganan secara khusus. Namun, ada pula batuk yang sangat bandel dan seolah-olah sulit disembuhkan. Batuk yang tak kunjung sembuh inilah yang berbahaya dan tentunya menimbulkan rasa khawatir bagi penderitanya. Oleh karena itu, batuk sebaiknya tidak disepelekan dan haruslah segera ditangani agar tidak semakin parah, sebab, penyakit batuk bisa saja merupakan gejala awal dari suatu penyakit serius, atau mungkin penyakit batuk bisa juga menimbulkan komplikasi.

Pengobatan

Untuk mengobati penyakit batuk, kita bisa melakukan beberapa cara, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Konsumsi air putih secukupnya.
  • Konsumsi makanan dan minuman hangat untuk meredakan dahak berwarna putih kental.
  • Konsumsi makanan yang mengandung asupan gizi yang cukup dan seimbang.
  • Konsumsi ekspetoran dari bahan alami, seperti jeruk nipis, madu, dan daun mint.
  • Mengoleskan minyak kayu putih di dada, leher, dan punggung.
  • Menambah intensitas istirahat dengan kualitas tidur yang baik.
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi daripada posisi badan untuk menghindari sesak napas akibat dahak.

Apabila berbagai cara pengobatan secara alami telah dilakukan, namun tanda-tanda kesembuhan tak kunjung tiba, maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri dan berkonsultasi ke dokter atau ke dokter spesialis THT. Sebab, bagaimanapun juga, dokter merupakan seorang ahli yang memang dapat mendiagnosa jenis penyakit, sehingga dokter mampu mengetahui dengan jelas apa yang menjadi penyebab dari penyakit batuk yang sedang Anda alami. Di samping itu, dokter akan memberikan resep obat yang jelas untuk menangani penyakit Anda dengan dosis yang tepat. Umumnya, jenis obat yang diberikan pada penderita batuk mengandung Ambroxol, Bromhexin, dan Guafenasin.

Ciri-Ciri

Adapun ciri batuk berdahak akan sembuh, yakni sebagai berikut:

1. Intensitas batuk berkurang

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa batuk merupakan reaksi alami seseorang saat saluran pernapasannya terganggu, entah karena disebabkan oleh adanya debu atau polutan yang masuk ke saluran pernapasan, atau karena adanya bakteri dan virus yang sedang menyerang tubuh seseorang. Jika disebabkan oleh virus, maka batuk terjadi karena adanya sesuatu yang mengiritasi saluran napas, sehingga frekuensi batuk karena masuk angin pun semakin sering. Semakin parah kondisi sakit seseorang, maka semakin meningkat pula intensitas batuknya. Kemudian, pada saat virus mulai mati, iritasi pada saluran pernapasan pun menjadi semakin berkurang sehingga intensitas batuk pun turut berkurang.

2. Dahak berkurang dan bahkan sudah tidak ada lagi

Dahak mengacu pada lendir yang bersifat kental yang ada pada saluran pernapasan. Dahak terjadi karena adanya infeksi pada paru-paru dimana dahak ini dihasilkan oleh lendir yang berada di saluran pernapasan, sehingga dahak seringkali menandakan bahwa seseorang sedang terkena infeksi seperti misalnya bronkitis, flu, atau pneumonia. Warna dahak pun bermacam-macam, namun seringkali, pada orang yang sedang mengalami infeksi, dahaknya berwarna hijau dan sering diproduksi. Dahak dapat keluar melalui proses batuk. Dahak juga akan terasa semakin mengganggu jika kerongkongan berada dalam kondisi kering.

Oleh karena itu, jika Anda sedang mengalami batuk berdahak, sebaiknya Anda mengonsumsi banyak air putih agar dahak menjadi cepat encer sehingga bisa keluar dari kerongkongan dengan mudah. Pada saat batuk, secara otomatis dahak akan keluar melalui batuk tersebut. Namun, pada saat seseorang mengalami kondisi yang semakin baik, dimana orang tersebut mulai mengalami kesembuhan, dahak akan berubah warna menjadi kuning atu bening sekaligus dahak akan berubah menjadi lebih encer. Pada masa pemulihan, dahak pun akan semakin sedikit diproduksi sampai akhirnya habis dan tidak ada lagi. Oleh karena itu, dahak menjadi ukuran bagi seseorang apakah orang tersebut sedang mengalami sakit parah ataukah ia dalam kondisi menuju sembuh.

3. Pilek berkurang

Pilek dapat terjadi karena adanya alergi ataupun adanya infeksi pada hidung dan tenggorokan. Pilek tapi tidak keluar ingus juga mengindikasikan seseorang bahwa ia sedang berada dalam kondisi dimana sistem kekebalan tubuhnya menurun sehingga ia pun menjadi rentan terhadap penyakit. Namun, biasanya, pilek merupakan infeksi virus yang tergolong ringan. Pilek seringkali datang bersamaan dengan batuk sebab, umumnya, pada saat seseorang mengalami infeksi virus, ia akan memiliki gejala batuk dan pilek.

Tak jarang pula, pilek yang dialami oleh seseorang yang sedang terinfeksi virus menjadi berwarna hijau dan kental. Pilek tersebut juga terus keluar dari rongga hidung dan hal ini tak dapat dihindari. Semakin parah batuk yang dialaminya, berarti semakin tinggi pula frekuensi pileknya. Oleh karena itu, pada saat seseorang mulai mengalami kesembuhan, batuk dan pilek dari orang tersebut juga akan berkurang. Pilek pun juga menjadi lebih encer dan tidak berwarna, hingga akhirnya pilek pun menjadi tidak ada lagi.

4. Tenggorokan tidak lagi terasa gatal dan sakit

Tenggorokan gatal mengacu pada adanya sensasi gatal di sekitar tenggorokan dimana hal ini merupakan gejala dari adanya infeksi saluran pernapasan atau radang tenggorokan. Selain tenggorokan gatal, umumnya, orang yang sedang mengalami infeksi atau radang, akan mengalami sakit tenggorokan sehingga tenggorokan menjadi sulit digunakan untuk menelan karena adanya rasa sakit atau nyeri yang menghambat.

Dengan sembuhnya infeksi atau radang, maka secara berangsur-angsur, gatal dan sakit pada tenggorokan semakin berkurang. Tentunya, keadaan ini juga disertai dengan berkurangnya intensitas batuk, dahak serta pilek, dimana kesemuanya itu menjadi gejala awal bagi seseorang yang sedang mengalami infeksi.

5. Tidak merasa cepat lelah

Saat sakit, tubuh seseorang akan menjadi mudah lelah. Tak jarang juga, saat sedang sakit dan terinfeksi, seseorang akanmengalami nyeri dan pegal-pegal pada tubuhnya. Orang yang sedang sakit dan terinfeksi juga seringkali menjadi mudah letih dan lesu. Kondisi-kondisi ini berkaitan dengan adanya gejala-gejala yang dialami oleh seseorang saat sedang sakit dan terinfeksi, seperti batuk dan pilek.

Gejala batuk dan pilek ini umumnya membuat seseorang menjadi cepat lelah. Apalagi, biasanya, seseorang yang sedang sakit dan terinfeksi mengalami batuk disertai demam tinggi yang menyebabkan orang tersebut merasa ingin beristirahat sepanjang waktu. Hal ini tentunya berkebalikan dengan kondisi seseorang yang sehat, dimana pada tubuh orang yang sehat, energi dan stamina tubuhnya kuat dan stabil. Oleh sebab itu, seseorang yang sedang mengalami proses pemulihan, akan mengalami kondisi dimana rasa cepat lelah mulai berkurang dan energi kembali normal.

6. Nafsu makan bertambah

Pada umumnya, seseorang yang sedang sakit tidak memiliki nafsu makan yang baik karena adanya berbagai hal. Misalnya, pada saat sakit, mulut seseorang menjadi tak enak dan lidah terasa pahit, sehingga orang yang sedang sakit pun tidak berselera untuk makan dikarenakan tidak adanya rasa yang dapat dikecap dengan baik oleh lidah.

Selain itu, saat sakit, rasa nyeri pada tenggorokan membuat seseorang menjadi malas untuk makan dikarenakan ketidakmampuan tenggorokan untuk menelan makanan. Sebaliknya, saat kondisi tubuh mulai membaik, lidah akan berangsur-angsur kembali dapat mengecap segala rasa, ditambah lagi, rasa nyeri pada tenggorokan juga semakin berkurang. Keadaan ini pun cenderung membuat seseorang menjadi berselera makan dan kembali memiliki nafsu makan yang normal atau bahkan mungkin sedikit berlebih.

7. Badan terasa semakin sehat

Semakin sembuh seseorang, maka semakin sehat pula kondisi tubuhnya. Saat seseorang kembali pulih dari suatu penyakit atau infeksi, stamina tubuh akan kembali meningkat, energi juga akan semakin besar. Pada saat kondisi seseorang pulih kembali dari sakitnya, batuk, pilek, sakit kepala, dan demam pun semakin menurun dan berkurang. Wajah yang tadinya pucat juga akan kembali menjadi segar, ditambah lagi, tubuh yang tadinya lesu menjadi segar dan bugar kembali.

Itulah tadi beberapa ciri batuk berdahak akan sembuh. Sebaiknya perbanyak waktu istirahat supaya kesembuhan dapat tercapai dengan maksimal. Sehingga aktivitas sehari-hari dapat menjadi normal kembali.

, , ,
Oleh :
Kategori : Ciri Ciri