Sponsors Link

15 Penyebab Batuk Berdarah dan Mimisan

Sponsors Link

Batuk atau flu merupakan sebuah gejala yang wajar terjadi, terutama di musim tertentu dimana virus atau bakteri bisa menyebar dengan sangat cepat. Batuk atau flu bisa disembuhkan dengan mudah. Bahkan, hanya dengan menjaga istirahat saja batuk atau flu bisa sembuh dengan sendirinya. Namun hal yang berbeda tentu saja akan dirasakan jika batuk atau flu seseorang disertai dengan keluarnya darah dari hidung atau mulut.

Banyak penyebab bisa menimbulkan batuk berdarah dan mimisan. Jika batuk berdarah dan mimisan terjadi secara rutin dan sering, maka segera periksakan ke dokter karena bisa jadi ada penyakit yang lebih serius yang menyerang tubuh. Untuk itu, berikut adalah 15 penyebab batuk berdarah dan mimisan yang bisa diketahui untuk antisipasi lebih lanjut:

1. Bronkitis

Bronkitis merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang paru-paru. Bronkitis adalah nama ilmiah dari peradangan bronkeoulus. Peradangan pada bronkeolus bisa terjadi karena infeksi bakteri yang menyerang sistem pernafasan. Penderita bronkitis biasanya akan merasakan nyeri di dada dan bisa juga mengalami kesulitan bernafas. Jika kasusnya sudah parah, maka bisa jadi akan ada pendarahan di dalam paru-paru. Pendarahan dalam inilah yang menyebabkan seseorang bisa mengeluarkan darah saat batuk melalui mulut atau saat menghembuskan nafas melalui hidung.

2. TBC atau tuberculosis

TBC atau penyakit tuberculosis merupakan salah satu infeksi di organ pernafasan yang menyerang paru-paru. TBC ini disebabkan oleh infeksi bakteri. TBC bisa menyerang siapa saja dan kapan saja, karena pola penyebarannya adalah melalui udara (menular). Orang yang berkomunikasi secara langsung dengan pengidap TBC kemungkinan besar akan memiliki peluang tertular. Sama seperti bronkitis, TBC juga bisa menyebabkan penderitanya batuk berdarah atau mimisan. Hal ini terjadi jika infeksi baakter TBC menyebabkan pendarahan di paru-paru.

3. Pneumonia

Pneumonia atau yang sering dikenal juga sebagai penyakit paru-paru basah, merupakan salah satu infeksi di paru-paru yang menyerang alveoli atau alveolus manusia. Dalam kasus ini, alveoli atau alveolus akan terisi dengan cairan yang diinfeksi oleh bakteri. Bahkan cairan tersebut bisa berupa nanah. Jika alveolus pecah karena infeksi bakteri tersebut, maka bisa jadi akan ada pendarahan dalam. Jika darah naik ke mulut atau hidung, penderita juga bisa mengalami batuk berdarah dan mimisan. (baca juga: Cara Menghilangkan Dahak)

4. Tumor kepala

Tumor kepala atau kanker yang tumbuh di kepala merupakan sebuah penyakit yang harus segera ditangani. Jika kanker atau tumor semakin besar dan merambah ke jaringan lainnya, maka bagian tubuh lain akan terganggu, mengingat otak merupakan satu bagian terpenting dari sistem kehidupan manusia. Tumor atau kanker kepala yang sudah parah juga bisa menyebabkan penderitanya sering mengeluarkan darah dari hidung atau batuk berdarah. Hal ini memang menjadi gejala yang mudah ditemui pada pasien tumor kepala.

5. Cedera kepala

Selain tumor atau kanker, seseorang yang pernah atau sedang mengalami cedera di kepala bisa juga mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Hal ini terjadi karena sistem saraf di tubuh menjadi terganggu. Biasanya cedera kepala ini disebut juga dengan gegar otak. Kasus gegar otak ada yang ringan dan ada yang berat. Pasien dengan kasus gegar otak biasanya juga akan sering pusing, mual, muntah, bahkan hingga tidak sadarkan diri.

Artikel lainnya:

6. Aneurisma toraksis

Penyakit ini merupakan kondisi dimana ada tonjolan tidak normal pada pembuluh darah arteri. Hal ini bisa saja terjadi jika dinding arteri mengalami penebalan, sehingga ada tekanan yang menyebabkan sebuah pembengkakan yang disebut dengan istilah aneurisma. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya tekanan darah tinggi, cedera lokal pada bagian dinding arteri, faktor usia, dan beberapa kelainan kongenital. Jika kasusnya parah, maka pembuluh darah bisa saja pecah dan menyebabkan mimisan atau batuk berdarah.

7. Mitral stenosis

Mitral stenosis meripakan kondisi dimana katup mitral mengalami penyempitan. Posisi katup mitral ini adalah pada jantung. Pasien dengan gangguan ini akan memiliki jantung yang memompa lebih cepat atau lebih keras untuk bisa mengalirkan darah. Hal ini bisa berakibat pada paru-paru, dimana paru-paru akan terisi dengan banyak cairan atau darah. Penderita dengan kasus ini biasanya juga akan mengalami sulit bernafas dan batuk berat yang disertai dahak berdarah. Selain itu, biasanya akan ada pembengkakan di pergelangan kaki.

8. Malformasi ateriovenous

Malformasi ateriovenous atau yang biasa disingkat sebagai AVM adalah sebuah kondisi bawaan yang menyebabkan pembuluh darah tidak normal. AVM ini membuat aliran darah di arteri mengalir langsung ke vena secara tidak normal. Penyebab AVM ini sendiri adalah pembuluh darah yang kusut atau cacat. Gangguan ini sering terjadi pada bagian otak dan sumsum tulang belakang, yang mana kedua organ tersebut merupakan organ vital pengatur saraf dan repon tubuh. Untuk kasus parah, gejala yang mungkin muncul adalah pendarahan dan kejang. Biasanya pendarahan akan keluar juga melalui mulut atau hidung akibat ada tekanan di dalam kepala.

9. Iritasi tengorokan

Batuk berdarah bisa juga terjadi karena hal yang sepele, seperti adanya iritasi pada tenggorokan. Misalnya jika seseorang tidak sengaja menelan makanan berduri, lalu menyebabkan luka pada tenggorokan. Jika luka tersebut mengeluarkan darah, maka bisa jadi darah akan keluar melalui mulut. Gejalanya adalah rasa sakit saat menelan makanan atau menggerakkan leher. Kondisi ini memang terlihat sepele, namun harus segera ditangani. Jika tidak, maka infeksi akan menyebar menjadi radang yang bisa ditumbuhi banyak bakteri. (baca juga: Cara Mengobati Pilek Pada Bayi)

10. Sinusitis

Sinusitis atau radang pada sinus, merupakan sebuah penyakit yang juga menyerang saluran pernafasan. Sinus itu sendiri merupakan sebuah rongga yang berada di belakang tulang pipi dan dahi. Siunusitis bisa menyerang manusia di segala umur dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda (ringan hingga berat). Gejala dari sinusitis yang paling sering ditemui adalah demam, sakit kepala, nyeri pada wajah jika ditekan, nafas bau, keluar cairan dari hidung berupa cairan kuning kehijauan atau bahkan mimisan.

11. Aktivitas

Batuk berdarah dan mimisan (terutama mimisan) bisa juga terjadi karena faktor aktivitas. Apalagi mimisan, yang sering terjadi pada anak-anak pada masa pertumbuhan. Mimisan ini bisa terjadi jika anak terlalu lelah, sehingga pembuluh darah di bagian dalam hidung pecah. Atau bisa juga terjadi jika seseorang suka memasukkan benda asing ke dalam hidung (misalnya membersihkan hidung terlalu keras), atau berusaha mengeluarkan ingus dari hidung terlalu keras. Hal ini akan melukai bagian dalam hidung dan karena itu, akan muncul darah dari dalam hidung.

Artikel lainnya:

12. Kondisi udara

Kondisi udara juga bisa menyebabkan seseorang lebih mudah mengalami mimisan. Biasanya untuk suhu udara yang dingin atau kelembaban udara yang minim (daerah pegunungan atau saat musim dingin di negara sub tropis) akan menyebabkan hidung menjadi kering. Jika hidung menjadi kering, biasanya akan mudah terkena iritasi dan mudah mengeluarkan darah. Apalagi jika hidung terkena dampak dari aktivitas yang terlalu berlebihan yang sudah dijelaskan di atas, maka akan sangat mudah bagi hidung mengeluarkan darah. (baca juga: Penyebab Penyakit Pneumonia)

13. Anemia

Anemia merupakan kondisi kurang darah. Anemia lebih rentan menyerang remaja perempuan atau wanita. Penyebabnya adalah kurangnya zat besi yang masuk ke dalam tubuh. Seperti yang diketahui, zat besi bertugas untuk membantu produksi sel darah merah. Jika sel darah merah jumlahnya tidak cukup dan tidak sesuai dengan kondisi normal, maka anemia bisa saja terjadi. Gejala dari anemia yang sering terlihat adalah letih, lemas, dan kondisi kelelahan lainnya. Selain itu, anemia juga bisa menyebabkan mimisan atau darah yang keluar dari hidung.

14. Leukimia

Leukimia merupakan kondisi di mana sel darah putih lebih banyak daripada sel darah merah. Hal ini menyebabkan sel darah merah lebih sedikit jumlahnya, sehingga muncul kondisi tidak normal. Pada awalnya, gejala leukimia ini mirip dengan gejala anemia. Namun, leukimia lebih berbahaya jika dibandingkan dengan anemia. Leukimia bisa menyebabkan mimisan. Gejala lainnya adalah rasa sakit pada persendian, selera makan yang menurun, demam, nyeri pada perut, dan mudah lelah.

15. Stress

Stress juga bisa menjadi penyebab adanya gangguan pada sistem pernafasan yang mengakibatkan seseorang mudah mengalami mimisan atau batuk berdarah. Oleh karena itu, selalu jaga kondisi tubuh dan mental agar tetap prima sehingga terhindar dari stress. (baca juga: Penyebab Pilek Berkepanjangan Pada Anak)

Itulah 15 penyebab batuk berdarah dan mimisan yang mungkin terjadi. Jika ada gejala batuk berdarah atau mimisan yang terjadi sering atau terus menerus, maka segera lakukan pemeriksaan yang lebih intens ke dokter. Hal ini bertujuan untuk memperkecil risiko penyakit yang lebih parah pada tubuh. Selalu tanggaplah jika ada kondisi tubuh yang tidak normal untuk menghindari penyakit yang lebih parah.

, , , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab