Sponsors Link

7 Ciri-ciri Flu Burung yang Perlu Dikenali Pada Manusia

Sponsors Link

Flu adalah penyakit yang sangat umum yang dialami orang – orang yang tinggal di daerah tropis seperti kita. Penyakit flu pada umumnya tidak pernah menjadi sumber kekhawatiran seseorang, karena biasanya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya bahkan tanpa perlu mengonsumsi obat – obatan. Salah satu jenis penyakit flu yang dapat berakibat fatal dan sangat menular bagi manusia adalah flu burung.  Virus flu burung merupakan salah satu virus penyebab pilek dan virus penyebab batuk yang sangat perlu diwaspadai.

Ada dua jenis virus flu burung yaitu H5N1 dan H7N9 dan telah mewabah di Asia, Afrika , serta Timur Tengah. Virus flu burung membutuhkan masa inkubasi sejak masuk ke tubuh manusia hingga menimbulkan gejala selama 3-5 hari. Jenis virus penyebab flu burung yang paling umum adalah H5N1 yang dikenal paling membahayakan dan menginfeksi manusia maupun hewan. Virus ini merupakan virus penyebab epidemi pada makhluk yang bukan manusia dan juga sekaligus dapat menginfeksi berbagai spesies binatang lainnya.

Perkembangan Flu Burung

Walaupun namanya berupa flu burung, namun jenis flu ini sangat berbahaya untuk manusia, dan bukan merupakan nama penyakit yang terjadi pada hewan – hewan tersebut. Flu burung dapat ditularkan melalui burung langsung kepada manusia. Virus flu yang menyerang ini lebih berat dari flu biasa dan pertama kali dilaporkan kasusnya pada tahun 1997  dengan penyebabnya adalah virus tipe H5N1 dan pada tahun 2013 dengan virus H7N9.

Selain kedua jenis virus ini, yang dapat menyerang manusia adalah jenis H9N2, H7N7, H6N1, H5N6 dan H10N8. Cara penularan flu burung melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus ini dalam cara kontaminasi yang akan menyebabkan seseorang menampakkan ciri – ciri flu burung adalah sebagai berikut:

  • Menyentuh unggas yang sudah terinfeksi virus ini baik unggas yang masih hidup maupun yang sudah mati.
  • Melakukan kontak dengan cairan tubuh dari unggas yang terinfeksi misalnya air liur atau tidak sengaja terhirup percikan dari cairan tubuh unggas tersebut.
  • Terkena kontak dari debu yang berasal dari kotoran unggas yang sakit, yang telah mengering dan terhirup.
  • Mengonsumsi daging atau telur unggas yang terinfeksi, yang tidak dimasak hingga benar – benar sudah matang.
  • Terkontaminasi virus flu burung melalui udara dan peralatan yang tercemar oleh kotoran ternak.

Gejala Flu Burung

Penyakit virus flu burung pada awalnya hanya diketahui dapat menular antar sesama unggas saja. Namun virus tersebut bermutasi sehingga juga dapat menular pada manusia yang melakukan kontak langsung dengan cairan dari unggas yang terinfeksi virus flu burung.

Virus flu burung memiliki masa inkubasi selama 1-7 hari di tubuh seseorang yang terkena dan sangat menular. Ciri – ciri flu burung yang akan terlihat pada seseorang yang terinfeksi yaitu:

  1. Mengalami infeksi pada saluran pernapasan atau ISPA
  2. Mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius
  3. Merasa sakit tenggorokan secara mendadak atau tiba – tiba
  4. Mengalami batuk, hidung beringus dan merasalan nyeri otot.
  5. Merasakan sakit kepala
  6. Tubuh lemas mendadak
  7. Timbul pneumonia yang dapat menyebabkan kematian apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Alergi merupakan penjelasan yang sesuai mengapa seseorang sering bersin tapi tidak flu dan mengapa seseorang sering pilek setiap bangun tidur. Namun flu burung memiliki gejala yang hampir sama dengan flu biasa dan sulit dikenali perbedaannya. Ciri – ciri flu burung dapat saja menampakkan diri dalam gejala – gejala yang berbeda, misalnya pernah ada contoh kasus seorang suspect flu burung mengalami diare parah dan koma panjang tanpa mengalami satupun gejala flu tersebut. Gejala flu burung sangat mirip dengan flu biasa, oleh karena itu banyak orang tidak dapat membedakannya dengan penyakit flu yang biasa, dan hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan di laboratorium.

Karena itulah jika ada seseorang yang mengalami sakit flu dan demam yang tidak juga membaik dalam waktu lama, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter atau ke rumah sakit, dan juga penting untuk mengetahui apakah pernah melakukan kontak langsung dengan unggas sebelum sakit flu. Jika seseorang mengalami flu dan sebelumnya pernah melakukan kontak langsung dengan unggas, baik yang sehat  atau sakit, terlebih lagi apabila unggas tersebut berada pada daerah yang sedang mengalami wabah flu burung, sebaiknya waspada dan segera memeriksakan diri, karena ia dapat disebut sebagai suspect flu burung. Waspadai juga penyebab ingus berbau busuk, penyebab hidung sakit saat flu dan juga ada penyebab ingus berwarna coklat.

Komplikasi Flu Burung

Obat flu disertai demam dan obat flu disertai sakit tenggorokan akan menjadi cara yang sesuai untuk mengobati penyakit flu biasa, namun tidak demikian dengan flu burung. Jika tidak ditangani dengan benar ciri – ciri flu burung akan sangat membahayakan bagi manusia. Ciri – ciri flu burung pada manusia dapat mengarah kepada sejumlah penyakit lain sebagai akibatnya, antara lain:

  • Pneumonia – Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi yang terjadi pada paru – paru yang dipenuhi oleh cairan hasil metabolisme dari bakteri yang menginfeksi paru – paru tersebut.
  • Sindrom Gagal Napas Akut – Ini merupakan suatu kondisi ketika paru – paru bermasalah karena terdapat banyak cairan di dalamnya. Cairan ini akan mengakibatkan gagal napas dan penurunan kadar oksigen di dalam paru – paru.
  • Kegagalan Multi Organ – Flu burung yang menyerang sistem dan saluran pernapasan akan menyebabkan terganggunya saluran pernapasan dan selanjutnya akan menyebabkan suplai oksigen yang bermasalah. Kejadian yang berkelanjutan akan menurunkan kadar oksigen dalam darah dan menyebabkan organ tubuh lain juga mengalami kegagalan fungsi, seperti jantung, ginjal dan otak.

Mengenali Unggas yang Terinfeksi

Penularan flu burung dari unggas yang satu ke unggas lainnya sudah tentu menjadi suatu hal yang cukup menyita kekhawatiran orang – orang, terlebih lagi sekarang virus flu burung ini dapat menimbulkan ciri – ciri flu burung pada manusia pula. Selain mengalami kerugian akibat kehilangan unggas yang terinfeksi, orang – orang yang berkontak dengan unggas juga mengalami ketakutan akan terkena penyakit yang sangat menular dan beresiko kematian ini. Untuk dapat mengenali unggas yang terkena infeksi flu burung, ada gejala yang dapat ditemukan sebagai berikut:

  • Memperhatikan bentuk jengger dan pial yang tampak bengkak dan warnanya menjadi kebiruan
  • Kaki unggas mengalami perdarahan yang merata berupa bintik – bintik merah (ptekhi)
  • Ada cairan di mata dan hidung unggas dan timbul gangguan pernapasan
  • Ada cairan yang jernih dan kental dari rongga mulut unggas
  • Unggas mengalami diare berlebihan, cangkang telurnya menjadi lembek
  • Tingkat kematian unggas meninggi hingga mendekati 100 persen dalam dua hari hingga 1 minggu.

Mengenali ciri – ciri flu burung pada unggas yang terinfeksi sangat penting, sebab tidak semua orang dapat menghindari hidup berjauhan dari peternakan unggas atau orang yang memelihara unggas dan tidak semua orang yang memelihara unggas paham akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan unggas peliharaannya. Dengan mengetahui ciri – ciri flu burung pada unggas yang ada di sekitar lingkungan kita, maka pengenalan penyakit flu burung juga akan dapat dilakukan lebih awal dan juga dapat dilakukan penanganan yang segera sebelum penyakit tersebut menjadi semakin menyebar luas.

Mencegah Flu Burung

Flu burung secara umum dapat dicegah dengan melakukan sejumlah cara yang memerlukan adanya kesadaran dan kemauan dari para pihak yang terkait, terutama orang yang memelihara atau beternak unggas.

  • Rajin membersihkan kandang unggas apabila memiliki unggas ternak atau peliharaan di rumah
  • Sering mencuci tangan dengan baik dan benar untuk menghindari penyebaran virus penyakit
  • Memastikan untuk mengonsumsi daging atau telur unggas yang sudah dimasak dan dibersihkan dengan baik dan dengan cara yang benar. Jangan pernah mengonsumsi daging atau telur setengah matang untuk keamanan Anda sendiri.
  • Jangan mengonsumsi unggas liar yang tidak diketahui asal usulnya
  • Membeli daging unggas yang dipotong atau dijual di tempat yang terpercaya dan kebersihannya terjaga.
  • Tidak melakukan kontak dengan unggas yang sedang menampakkan ciri – ciri flu burung termasuk menghindari bepergian ke daerah yang sedang mengalami wabah flu burung.
  • Menggunakan masker atau melakukan vaksin influenza secara rutin dan mengonsumsi vitamin untuk flu jika sering berkontak dengan unggas.

Untuk mengatasi unggas – unggas yang telah diketahui menunjukkan ciri  – ciri flu burung, cara yang biasa dilakukan adalah dengan membakar bangkai – bangkai hewan tersebut. Akan tetapi cara pembakaran tersebut harus dilakukan dengan hati – hati dan dengan metode yang tepat, sebab asap dan material pembakaran lain beresiko akan tersebar ke tempat lainnya jika tidak dilakukan dengan prosedur yang benar, dan berpotensi masih menyebarkan virus flu burung ke tempat lain. Penguburan bangkai unggas dalam – dalam lebih dianggap efektif untuk mencegah penyebaran virus flu burung. Walaupun flu burung tidak menular antar sesama manusia, namun kita tetap harus waspada apabila berada di sekitar pasien flu burung, juga apabila ada unggas di sekitar  lingkungan yang mati mendadak.

, , ,